Shahzada Mirza Abu Zafar Muhammad Bahadur Selasa, 28 Sha'ban, 1189 A.H/ 24 Oktober 1775 Delhi, Kekaisaran Mughal
Kematian
Jumat, 14 Jumadi'-I, 1279 A.H/ 7 November 1862 (pada 16:00 Waktu Asr, Waktu Rangoon)(umur 87 tahun 14 hari) Rangoon, India Britania (sekarang di Myanmar)
Mirza Abu Zafar Sirajuddin Muhammad Bahadur Shah Zafar (bahasa Urdu: ابو ظفر سراجُ الدین محمد بہادر شاہ ظفر, 24 Oktober 1775 – 7 November 1862), juga dikenal sebagai Bahadur Shah Zafar (bahasa Urdu: بہادر شاہ دوم), adalah kaisar Mughal terakhir dan anggota Dinasti Timuriyah. Ia adalah putra dari Akbar Shah II dan Lal Bai, seorang HinduRajput. Ia menjadi kaisar Mughal ketika ayahnya meninggal pada 28 September 1837.
Akhir kekuasaannya berakhir ditandai dengan Pengepungan Delhi yang menyebabkan Pemberontakan Sepoy di India 1857, Ketika pemberontakan meletus, resimen Sepoy mencapai Pengadilan Mughal di Delhi. Karena pandangan netralnya tentang agama, banyak raja dan resimen India menerima dan menyatakan dia sebagai Kaisar India untuk memimpin perlawanan. Ketika kemenangan Inggris didepan mata, dirinya berlindung di Makam Humayun, di daerah yang saat itu berada di pinggiran Delhi. Pasukan kompi yang dipimpin oleh Mayor William Hodson mengepung makam itu dan menangkapnya pada 20 September 1857. Keesokan harinya, Hodson menembak putra-putranya Mirza Mughal dan Mirza Khizr Sultan dan cucunya Mirza Abu Bakht di Khooni Darwaza, dekat Gerbang Delhi. Kaisar akhirnya turun tahta dan diasingkan ke Burma (Myanmar) hingga kematiannya dalam pengasingan. Kekaisaran Mughal dihapuskan dan diambil alih langsung oleh Inggris dengan mendirikan Kemaharajaan Britania di India.
Pada tahun 1862, pada usia 87, ia dilaporkan menderita beberapa penyakit. Pada bulan Oktober, kondisinya memburuk. Ia meninggal pada hari Jumat, 7 November 1862. dimakamkan di dekat Pagoda Shwe Degon di Ziwaka Road, dekat persimpangan dengan jalan Pagoda Shwe Degon, Yangon.