Artikel ini ditulis seperti opini yang menulis pendapat penulis Wikipedia mengenai suatu topik, daripada menuliskannya menurut pendapat para ahli mengenai topik tersebut.. Bantulah menyuntingnya dengan menghapus bagian tersebut dan menuliskannya sesuai dengan gaya penulisan ensiklopedia.
Dibentuknya organisasi lembaga pendidikan Akabri (sekarang Akademi TNI) adalah didasarkan kepada pengalaman sejarah dimasa lalu, bahwa rivalitas antar Angkatan begitu tinggi dan persaingan yang kurang sehat karena dipengaruhi oleh suasana politik saat itu, serta timbulnya berbagai gejolak yang mengancam persatuan dan kesatuan bangsa. TNI sebagai bhayangkara negara pernah merasakan betapa pahitnya menghadapi PKI pada tahun 1960an, di mana tanpa kekompakan TNI sulit untuk mengatasi gerakan Politik PKI. Oleh karena itu para pendiri TNI merasa perlu untuk menyatukan visi dan persepsi dengan mengintegrasikan Angkatan Perang dan Polri menjadi ABRI. Seiring dengan itu timbul pula pemikiran untuk memulai mengembangkan semangat integrasi dini sejak dilembaga pendidikan.
Dorongan untuk menyatukan lembaga pendidikan TNI ditingkat Akademi bukan hanya mempersiapkan sumber daya manusia TNI yang memiliki profesionalisme saja, tetapi juga untuk menumbuhkan rasa kebersamaan, kekompakan dan semangat integrasi. Keinginan untuk berintegrasi ini sudah dicanangkan jauh sebelumnya oleh para pendiri TNI antara lain Letnan JenderalGatot Soebroto yang pada saat itu menjabat sebagai Wakil Kepala Staf Angkatan Darat pada tahun 1957 yang menggagas perlunya pendidikan integrasi satu atap, namun kondisi pada waktu itu belum memungkinkan. Berdirinya Akabri pada tahun 1965 ini juga sejalan dengan upaya integrasi angkatan bersenjata negara-negara lain dalam mendidik perwiranya, seperti Jepang dengan NDA nya mendidik semua perwira AD, AL, AU pada tahun 1960 dibawah satu atap sampai sekarang. Oleh karena itu berdirinya Akabri merupakan salah satu harapan besar baik bagi TNI maupun bagi masyarakat, demi terwujudnya persatuan dan kesatuan bangsa.
Akademi TNI (dahulu Akabri) dibentuk melalui suatu proses bertahap diawali dengan dibentuknya suatu panitia yang dipimpin oleh Laksamana Muda OB Syaaf pada tanggal 5 Juli 1965 dengan tugas pokok menyusun dan merencanakan pendidikan Akademi TNI yang terintegrasi dalam satu wadah.
Atas dasar perencanaan tersebut maka pada Tanggal 16 Desember1965 keluarlah Surat Keputusan Presiden RI No.185 /Koti/1965 sebagai dasar berdirinya Akademi TNI dan selanjutnya tanggal tersebut ditetapkan sebagai hari jadi Akademi TNI Realisasi pembentukan Akademi TNI di laksanakan secara bertahap mulai dari integrasi formil pada tanggal 5 Oktober 1965. Kemudian integrasi parsiil tahap satu pada tanggal 29 Januari 1967 dengan di bentuknya Akabri bagian umum di Magelang dan dilanjutkan integrasi parsiil tahap II pada tanggal 29 Januari 1969 dengan pemberian wewenang dan tugas komando kepada Danjen Akabri terhadap Akabri 4 bagian.
Akabri merupakan kampusmiliter yang alumninya menjadi perwira pertama (Letnan Dua).
Sejak 1 April 2000, Akpol memisahkan diri dari Akabri. Sejak itu, Akabri berganti nama menjadi Akademi TNI yang terdiri dari tiga matra Akmil, AAL, dan AAU.
Dengan terbitnya Keputusan Mendiknas Nomor 244 SD 246/D/O/2010 tanggal 29 Desember2010 tentang izin penyelenggaraan Prodi-prodi di Akmil, AAL dan AAU, maka secara legal formal telah menempatkan Akademi TNI dan Akademi Angkatan sebagai bagian dari sistem Pendidikan Tinggi Nasional. Keputusan Mendiknas tersebut menjadi dasar hukum penyelenggaraan Prodi-prodi dan penggunaan gelar bagi Taruna Akademi Angkatan dengan gelar Sarjana Sains Terapan Pertahanan (S.S.Tr.Han). Gelar kesarjanaan Sarjana Sains Terapan Pertahanan (S.S.Tr.Han) pertama diberikan kepada lulusan Akademi TNI mulai Taruna Akademi TNI werving 2007 yang telah dilantik menjadi perwira TNI tahun 2011.akademi-tni.mil.idDiarsipkan 2018-11-29 di Wayback Machine.
Beberapa Program studi pada Akademi Angkatan sesuai dengan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia adalah sebagai berikut:
Akademi Militer/Akmil (Berdasarkan pada Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia nomor: 245/D/O/2010 tanggal 29 Desember 2010):
Manajemen Pertahanan jenjang program Diploma IV (D-4)
Teknik Mesin Pertahanan jenjang program Diploma IV (D-4)
Teknik Sipil Pertahanan jenjang program Diploma IV (D-4)
Teknik Elektronika Pertahanan jenjang program Diploma IV (D-4)
Administrasi Pertahanan jenjang program Diploma IV (D-4)
Akademi Angkatan Laut/AAL (Berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia nomor: 244/D/O/2010 tanggal 29 Desember 2010):
Manajemen Pertahanan Matra Laut jenjang program Diploma IV (D-4)
Manajemen Pertahanan Matra Laut Aspek Darat jenjang program Diploma IV (D-4)
Manajemen Logistik dan Keuangan Matra Laut jenjang program Diploma IV (D-4)
Teknik Mesin Kapal Perang jenjang program Diploma IV (D-4)
Teknik Elektronika Kapal Perang jenjang program Diploma IV (D-4)
Akademi Angkatan Udara/AAU (Berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia nomor: 246/D/O/2010 tanggal 29 Desember 2010):
Teknik Aeronautika Pertahanan Jenjang program Diploma IV (D-4)
Teknik Elektronika Pertahanan Jenjang program Diploma IV (D-4)
Teknik Manajemen Industri Pertahanan Jenjang program Diploma IV (D-4)