A Song of Ice and Fire adalah seri novel fantasi epik yang ditulis oleh novelis dan penulis naskahAmerika Serikat, George R. R. Martin. Ia mengawali volume pertama seri ini yang berjudul A Game of Thrones pada tahun 1991 dan menerbitkannya tahun 1996. Meski awalnya Martin merencanakan trilogi, ia akhirnya memutuskan menerbitkan tujuh volume. Volume kelima, A Dance with Dragons, ditulis selama lima tahun dan diterbitkan tahun 2011. Ia masih menulis volume keenam, The Winds of Winter.
A Song of Ice and Fire berlatar di benua fiktif bernama Westeros dan Essos. Sudut pandang setiap bab dibatasi dari sembilan tokoh di novel pertama menjadi 31 tokoh di novel kelima. Tiga alur utamanya menceritakan perang dinasti antara beberapa keluarga yang ingin menguasai Westeros, meningkatnya ancaman bangsa supernatural di bagian utara Westeros, dan ambisi Daenerys Targaryen, putri raja yang terasingkan, untuk merebut Takhta Besi.
Martin terinspirasi oleh Perang Mawar dan novel sejarah Prancis The Accursed Kings karya Maurice Druon.[2][3]A Song of Ice and Fire menuai pujian atas penggambaran perempuan dan agama sekaligus realismenya. Pembaca dihadapkan dengan berbagai sudut pandang yang terpisah dan subjektif. Kesuksesan atau keselamatan tokoh tidak pernah pasti. Persoalan kesetiaan, kebanggaan, seksualitas manusia, ketaatan, dan moralitas kekerasan sering diangkat dalam dunia A Song of Ice and Fire.
Buku-buku dalam rangkaian Ice and Fire pertama terbit dalam bentuk sampul keras, lalu diterbitkan kembali dalam bentuk sampul lunak. Di Britania Raya, Harper Voyager menerbitkan edisi kotak khusus.[8] Seri ini juga telah diterjemahkan ke lebih dari 30 bahasa.[9] Semua jumlah halaman di bawah ini mengacu pada edisi Amerika Serikat pertama.
^Kamin, Debra (May 20, 2014). "The Jewish legacy behind Game of Thrones". The Times of Israel. Diakses tanggal May 31, 2015. They struck gold, however, with their next attempt: a television series based on a French fantasy series which in turn was based on a seven-part set of stories by a French Jewish immigrant. Maurice Druon was born in France in 1918 to Jewish immigrants from Russia and first made a name for himself in the realm of academic journals.