Abstract: Corruption is one of the most despised criminal acts, because corruptors are seen as sacrificing people's welfare. Nowadays, the punishment for corruptors is considered too light so that many people think that corruptors are punished by cutting their hands. The command to enforce the law of cutting hands on perpetrators of corruption gets an idea from the law for burglars as stated in the Qur'an surah Al-Maidah verse 38. However, the problem is that whether corruptors can be associated with the term of thief or not as the one to be punished by hand cutting. Therefore, it is significant to analyze the Qur'an surah Al-Maidah verse 38 in order to sove the problem, in order to get clarity whether the meaning of thievery can be equated with acts of corruption. This research employed descriptive qualitative design. The sources of the data were from tafsir, hadith and fiqih books relating to the law of handcutting. The results showed that Al-Maidah verse 38 cannot be applied to the acts of corruption because the term of the thief in the verse is not similar to the corruptor.الملخص: يعد الاختلاس من أكثر الأعمال الإجرامية المكروهه والمكافحه، لأن المختلسين يعد أن  يسلبوا رفاه الناس. في أيامنا هذه، تُعتبر عقوبة المختلسين خفيفة للغاية بحيث يعتقد الكثير أن المختلسين يعاقبون بقطع أيديهم. إن الدعوة إلى إنفاذ قانون قطع الأيدي عن مرتكبي الاختلاس تحصل على فكرة من القانون كما جاء في القرآن سورة المائدة: 38. لكن السؤال هل يمكن تشبيه المختلسين بمصطلح اللص حتى يمكن معاقبتهم بقطع اليد؟ لذلك يشعر الباحث بالحاجة إلى دراسة القرآن سورة المائدة: 38 من أجل الإجابة على هذا السؤال، من أجل الحصول على  بيان معنى السرقة يمكن مساواه بالاختلاس. الطريقة التي أستخدمها الباحث في هذه الدراسة هي دراسة وصفية نوعية مع استخدام المراجع الرئيسية من كتب الحديث والكتب الفقهية المتعلقة بقانون قطع الأيدي.من نتائج البحث الذى حصل عليها الباحث، اتضح أن المائدة: 38 لا يمكن تطبيقها على أعمال الاختلاس الإجرامية لأن مصطلح السارق في تلك الأية ليس المعنى المختلس.Abstrak: Korupsi adalah salah satu tindakan pidana yang paling dibenci dan diperangi, karena koruptor dianggap merenggut kesejahteraan rakyat banyak. Saat ini, hukuman untuk koruptor dianggap terlalu ringan sehingga banyak orang berpendapat agar koruptor dihukumi dengan hukuman potong tangan. Seruan untuk memberlakukan hukum potong tangan pada pelaku korupsi mendapat gagasan dari hukum bagi pencuri seperti yang telah tertuang pada Al quran surah Al-Maidah ayat 38. Namun yang menjadi pertanyaan besar adalah apakah koruptor bisa disamakan seperti term pencuri pada ayat tersebut sehingga bisa diberikan hukuman potong tangan. Oleh karena itu penulis merasa perlunya kajian Al-quran surah Al-Maidah ayat 38 guna menjawab pertanyaan tersebut, agar mendapatkan kejelasan apakah makna pencurian bisa disejajarkan dengan perbuatan korupsi. Metode yang penulis gunakan dalam tulisan ini adalah penelitian deskriptif kualitatif dengan rujukan utama kitab-kitab tafsir, kitab-kitab hadis dan kitab fikih yang berkaitan dengan hukum potong tangan. Hasilkajian yang penulis dapatkan, ternyata Al-Maidah ayat 38 tidak bias diterapkan pada tindak pidana korupsi karena term pencuri pada ayat tersebut tidak sama dengan koruptor.

Published by Institut Agama Islam Negeri Ponorogo
Journal Name Dialogia: Jurnal Studi Islam dan Sosial
Contact Phone-
Contact Name Syaiful Arif
Contact Email arif_indri10@yahoo.co.id
Location Kab. ponorogo, Jawa timur INDONESIA
Website dialogia| http://jurnal.iainponorogo.ac.id/index.php/dialogia|
ISSN ISSN : 16931149, EISSN : 25023853, DOI : -,
Core Subject Social,
Meta Subject Social Sciences,
Meta DescDialogia merupakan jurnal enam bulanan yang diterbitkan oleh Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah IAIN Ponorogo. Dialogia menerima tulisan ilmiah hasil pemikiran konseptual dan hasil penelitian yang belum pernah dipublikasikan, terutama yang berhubungan dengan studi Islam dan sosial.
PenulisMansyuroh, Firqah Annajiyah
Publisher ArticleIAIN Ponorogo
Subtitle Article Dialogia: Jurnal Studi Islam dan Sosial Vol 17, No 1 (2019): DIALOGIA JURNAL STUDI ISLAM DAN SOSIAL
Scholar Googlehttp://scholar.google.com/scholar?q=%2Bintitle%3A&…
View Articlehttp://jurnal.iainponorogo.ac.…
DOIhttps://doi.org/10.21154/dialogia.v…
DOI Number DOI: 10.21154/dialogia.v17i1.1407
Download Article [1] http://jurnal.iainponorogo.ac.id/index.p…
Download Article [2] http://download.garuda.ristekdikti.go.id…

 

Hukum Hukum waris Hukum adat Hukum di Belanda Hukum di Indonesia Hukum internasional Hukum ilmiah Hukum kanonik Teori hukum Hukum fisika Hukum gerak Newton Hukum di Prancis Hukum internasional umum Hukum jinayat di Aceh Hukum administrasi negara Hukum lingkungan Badan Pembinaan Hukum Nasional Hukum adat Indonesia Badan hukum Hukum umum Penemuan hukum Hukum Pewarisan Mendel Hukum perbandingan tetap Hukum acara Hukum Romawi Hukum Inggris dan Wales Hukum kemanusiaan internasional Hukum Kasih Hukum dagang Hukum Uni Eropa Kementerian Hukum dan Kehakiman (India) Subjek hukum Hukum tata negara Hukum …

kekekalan massa Hukum Sali Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum Di luar hukum Hukum di Irlandia Utara Perbuatan melawan hukum Daftar Menteri Hukum Indonesia Komisi Hukum Nasional Studi hukum kritis Hukum Gerakan Planet Kepler Sekolah hukum Hukum Gossen Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin Kitab Hukum Kanonik 1917 Hukum perburuhan Fakultas Hukum Universitas Mulawarman Hukum Habsburg Hukum Singapura Pelanggaran hukum Kitab Hukum Kanonik 1983 Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Hukum Timor Leste Hukum kodrat Hukum Raoult Hukum Kuda Supremasi hukum Hukum Boyle Hukum di Gibraltar Hukum Gauss Determinisme dan pertanggungjawaban (hukum) Sumber hukum Islam Hukum Islam di Indonesia Fakultas Hukum Universitas Lambung Mangkurat Teori Hukum Murni Hukum Hubble Doktrin hukum Tujuan hukum Fakultas Hukum Universitas Indonesia Hukum imigrasi Hukum Henry Hukum Gay-Lussac Hukum Suluh Daftar negara menurut sistem hukum Pendapat hukum Hukum Musa Pembunuhan di luar hukum Hukum kompetisi Uni Eropa Hukum induksi Faraday Hukum tata usaha negara Indonesia Hukum Romawi-Belanda Hukum Godwin Hukum Beer–Lambert Hukum Ohm Lembaga bantuan hukum Hukum Engel Hukum ketenagakerjaan Hu