Proses kehidupan yang ditandai dengan penurunan kemampuan tubuh untuk beradaptasi dengan stres lingkungan adalah menjadi tua, hal itu merupakan proses alamiah, yang berarti seseorang telah melalui tiga tahap kehidupannya yaitu anak, dewasa dan tua. Bertambahnya umur, fungsi fisiologis mengalami penurunan akibat proses degeneratif. Sehingga memicu terjadinya penyakit degeneratif baik yang menular ataupun tidak. Penyakit tidak menular pada lansia salah satunya adalah hipertensi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan tekanan darah lansia yang diukur setelah melakukan senam di Dusun Tambak Rejo, Desa Gayaman Kecamatan Mojoanyar. Penelitian ini merupakan penelitian analitik. Variabel independen dalam penelitian ini adalah senam lansia, sedangkan variabel dependennya adalah hasil tekanan darah. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu yang memiliki hipertensi di Dusun Tambak Rejo Desa Gayaman Kecamatan Mojoanyar sebanyak 12 orang. Sampel diambil dengan Total Sampling. Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus 2018. Instrumen yang dipakai adalah checklist dan analisa data menggunakan Paired sample T Test. Hasil penelitian menunjukkan dari 12 responden, sebagian besar responden berusia 40-65 tahun sebanyak 83,4%, dengan hasil rata-rata sistol sebelum senam adalah 151,65 sedangkan sesudah senam didapatkan rata-rata 135.83. Berdasarkan uji Paired Sample T Test didapatkan derajat kemaknaan 0,05 sehingga H ditolak dan H1 diterima artinya 0 ada hubungan senam lansia dengan penurunan tekanan darah sistol. Senam lansia membawa pengaruh yang baik terhadap tekanan darah pada lansia yang hipertensi. Oleh karena itu hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai motivasi agar lansia tetap rajin melakukan senam lansia. Saran kita sebagai tenaga kesehatan perlunya menjaga kestabilan tekanan darah dengan rajin melakukan senam lansia disetiap posyandu serta menjaga pola makan dan gaya hidup yang sehat. Kata kunci : Senam lansia, tekanan darah