Penggunaan model sebagai solusi dalam penyelesaian masalah pemenuhan kebutuhan informasi pola arus dalam lingkup yang luas, guna kepentingan seperti tata letak pelabuhan, alur pelayaran, bangunan pantai dan pengelolaan lingkungan, menjadi kajian tersendiri dan menarik untuk dibahas. Banyak model matematis yang bisa menghasilkan model pola arus, namun masing-masing model meiliki metode penyelesaian perhitungan yang berbeda. Tujuan dari penelitian ini adalah membandingkan nilai akurasi lokasi penelitian pada model Flow Model FM dan ADCIRC serta mengetahui pola arus di daerah penelitian ini berada di Perairan Teluk Lembar, dimana daerah ini dominasi arusnya adalah arus pasut. Lokasi ini sesuai dengan model yang akan dihasilkan yaitu model arus pasut. Metode yang digunakan adalah metode kuantitatif karena data berupa angka. Hasil pengolahan data arus pada 8-9 Mei 2014 di Perairan Teluk Lembar menunjukkan bahwa arus pada daerah penelitian adalah arus pasut dengan kecepatan maksimum 0,033 m/det ke arah Tenggara dan kecepatan minimum 0,019 m/det ke arah Barat laut. Sedangkan hasil pasang surut pada 2-17 Mei 2014 menunjukkan bahwa tipe pasang surut di daerah penelitian adalah pasang surut campuran condong harian ganda dengan nilai Formzahl 1,152. Hasil simulasi kedua model menunjukkan bahwa model Flow Model FM memiliki nilai akurasi untuk komponen u dan v yang lebih besar dibandingkan dengan model ADCIRC yaitu 79,05% dan 69,83% dengan 68,04% dan 62,52%. Sehingga model Flow Model FM lebih merepresentasikan pola arus di daerah penelitian.