Bahasa Inggris merupakan bahasa Internasional yang sangat sering digunakan oleh berbagai penutur dari latar belakang bahasa yang berbeda. Dengan demikian keterampilan berbicara atau berkomunikasi lisan (oral communication skill)  dalam bahasa Inggris merupakan suatu hal yang penting bagi setiap orang terutama di era globalisasi seperti sekarang ini. Berbagai pendekatan pemerolehan atau pembelajaran bahasa Inggris muncul dengan ragam permasalahan dan tujuan yang berbeda yang tentunya disesuaikan dengan kedudukan bahasa yang diperoleh pada suatu komunintas. Pemerolehan dan pembinaan bahasa Inggris, khususnya di Indonesia yang menempatkannya sebagai bahasa asing, pendekatannya sering diubah seiring dengan perubahan kurikulum  yang menjadi standar kompetensi nasional. Namun demikian hal tersebut belum menunjukkan keberhasilan yang signifikan sebab masih banyak masyarakat Indonesia, khususnya yang menempuh pendidikan baik formal maupun nonformal belum mampu berkomunikasi baik lisan maupun tulisan. Di era kompetisi global ketenagakerjaan  sektor pariwisata  sekarang ini peningkatan kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) pariwisata  yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja merupakan suatu keharusan. Adanya tuntutan dunia kerja dimana tenaga kerja tidak hanya membutuhkan orang-orang pintar (clever), namun yang lebih penting adalah orang cendikia (smart,hospitable, inovative, sensitive, creative and productive). Penelitian tentang Persepsi Mahasiswa Akademi Pariwisata (AKPAR) Mataram Mataram Program Studi Diploma Tiga Perhotelan terhadap pembelajaran bahasa Inggris Hospitality tahun akademik 2014/2015urgen  dilakukan dengan tujuan untukmengetahui ketercapaian proses pembelajaran Bahasa Inggris Hospitality  ditinjau dari tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, materi yang diajarkan, metode pengajarannya yang diterapkan, alat bantu yang digunakan dalam proses pembelajaran dan konsep evaluasi yang dipakai untuk mengajar.Untuk mendapatkan data yang komprehensif dan akurat maka peneliti melakukan observasi langsung,  kemudian respondent diminta untuk  menjawab pertanyaan yang telah disiapkan dalam form kuesioner/angket.  Data kemudian dianalisis dengan  analisis deskriptif kualitatif.