Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan perilaku tanggung jawab belajar siswa kelas VIII E SMP Negeri 1 Sukasada setelah dilaksanakan penerapan model konseling eksistensial humanistik teknik pemodelan. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan konseling Penelitiam ini terdiri dari 2 siklus. Masing-masing siklus melalui tahap identifikasi, diagnosa, prognosa, konseling/treatment, evaluasi/follow up, dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII E SMP Negeri 1 Sukasada. Proses pengambilan data dalam penelitian ini menggunakan kuesioner perilaku tanggung jawab belajar pola skala linkert dan dianalisis secara deskriptif. Berdasarkan hasil analisis, ditemukan bahwa katagori perilaku tanggung jawab belajar siswa pada siklus I adalah  katagori sangat baik 11 orang (30%), katagori baik18 orang (48%), katagori cukup baik  5 orang (14%), katagori  kurang baik 3 orang (8%), dan tidak ada siswa yang memiliki katagori sangat kurang baik. Jika dibandingkan dengan katagori skor perilaku tanggung jawab belajar siswa pada siklus II sebagai berikut siswa dengan katagori sangat baik 14 orang (38%), 23 orang (62%)  dan tidak ada siswa yang memiliki katagori cukup baik, kurang baik, dan  sangat kurang baik. Ini menunjukkan sudah ada peningkatan secara signifikan. Jadi dapat disimpulkan bahwa konseling eksistensial humanistik dengan teknik pemodelan efektif untuk meningkatkan perilaku tanggung jawab belajar.