Dalam penelitian ini akan dibahas mengenai morfologi wilayah peri urban, ditinjau dari bentuk pemanfaatan lahan, pemanfaatan bangunan, permukiman dan sirkulasi yang ada di Kecamatan Pineleng. Kecamatan Pineleng sebagai wilayah peri urban, terletak diantara Kota Manado dan Kota Tomohon sehingga pengaruh perkotaan sangat erat kaitannya. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif, dan yang akan diteliti adalah bagaimana pengaruh perkotaan terhadap morfologi di wilayah peri urban dalam hal ini lebih condong ke pengaruh dari Kota Manado, serta apa saja faktor-faktor yang mempengaruhinya. Analisis menggunakan data citra dengan tahun perekaman 2006, 2011 dan 2016 akan menggambarkan bagaimana pekembangan morfologi di Kecamatan Pineleng, serta analisis terhadap gerakan sentripetal dan gerakan sentrifugal. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa lahan terbangun di Kecamatan Pineleng mengalami peningkatan dari tahun 2006 sekitar 180,6 Ha menjadi 360 Ha pada tahun 2016, dalam kurun waktu 10 tahun terjadi pertambahan luas lahan hampir dua kali lipat dari tahun sebelumnya. Aksesibilitas, jarak yang dekat dengan kota serta ketersediaan lahan menjadi pemicu bagi masyarakat untuk mau tinggal dan beraktifitas di wilayah peri urban Kecamatan Pineleng.  Kata Kunci : Kecamatan Pineleng, Morfologi, Peri Urban, Aksesibilitas, Lahan Terbangun.