Masalah membaca sudah wajar selalu terjadi karena hakikat membaca itu suatu yang rumit dan melibatkan banyak hal. Broto (dalam Mulyono, 2002:200) mengemukakan bahwa membaca bukan hanya mengucapkan bahasa tulisan atau lambang bunyi bahasa melainkan juga menanggapi dan memahami isi bahasa tulis. Dengan kata lain kegiatan membaca merupakan makna bacaan dan tidak salah lagi jika kemampuan membaca merupakan dasar untuk menguasai berbagai bidang studi. KWL merupakan suatu strategi pemahaman bacaan yang memberikan kepada siswa tujuan membaca dan memberikan suatu peran aktif siswa sebelum, saat, dan sesudah membaca. Strategi ini membantu siswa memikirkan informasi baru yang diterimanya, memperkuat kemampuan mengembangkan pertanyaan tentang berbagai topik dan bisa menilai hasil belajar mereka sendiri. Tujuan umum dari penelitian yang akan dilaksanakan ini adalah untuk mendeskripsikan peningkatan kemampuan membaca kritis dengan strategi KWL. Data penelitian ini berupa hasil pengamatan, wawancara, catatan lapangan dan dokumentasi pada setiap tindakan perbaikan pembelajaran membaca kritis dengan menggunakan strategi KWL bagi siswa. Dari hasil penelitian yang dipaparkan, diketahui bahwa pada siklus I belum tercapai ketuntasan belajar sebagaimana yang telah ditetapkan dengan KKM. Hal ini menyebabkan harus diadakannya siklus II sebagai perbaikan dari siklus I. Kendala utama yang ditemukan dimana siswa sulit menentukan ide pokok, gagasan utama dan kurang tepat dalam menjawab pertanyaan pada hal siswa telah membaca teks atau wacana yang ditugaskan guru. Penyebab utama yang dapat penulis temukan dalam permasalahan tersebut adalah guru mengalami keraguan dan kekeliruan dalam memahami, membedakan antara ide pokok, pokok pikiran, gagasan utama dan kalimat utama sehingga pembelajaran berakhir dengan penilaian kurang baik