Provinsi Sulawesi Tengah merupakan salah satu daerah penghasil rotan, oleh karena itu industri meubel rotan sangat prospektif untuk dikembangkan di Kota Palu. Salah satu industi yang mengelolah rotan menjadi aneka kerajinan adalah industri meubel rotan Tora-Tora. Industi  ini memiliki produksi yang terbilang cukup tinggi. Namun, masih belum dapat menginformasikan dengan baik laporan keuangannya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana perkembangan kondisi kinerja keuangan industri meubel rotan ?Tora-Tora? di Kota Palu selama dua tahun terakhir dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2012. Penentuan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa industri meubel rotan ini merupakan salah satu industri penghasil kerajinan rotan terbesar ke tiga. Responden pada penelitian ini adalah pimpinan dan karyawan Meubel Rotan Tora-Tora. Penentuan responden dilakukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa pimpinan perusahaan dan karyawan dapat memberikan informasi tetang mengenai usahanya serta mengetahui kondisi keuangan dari usahanya. Pengumpulan data pada penelitian ini terdiri atas data primer dan data sekunder. Analisis yang digunakan yaitu rasio likuiditas, solvabilitas dan rentabilitas. Hasil analisis rasio keuangan, tingkat likuiditas pada tahun 2011 sebesar 2,01 persen mengalami kenaikan Tahun 2012 menjadi 4,50 persen. Dilihat dari solvabilitas, tingkat solvabilitas pada Tahun 2011 sebesar 2,11 persen mengalami kenaikan pada Tahun 2012 menjadi 49,9 persen. Dilihat dari rentabilitas, tingkat rentabiltas pada tahun 2011 sebesar 0,085 persen mengalami kenaikan pada tahun 2012 menjadi 0,095 persen, nilai rentabilitas tergolong rendah hal ini dikarenakan meningkatnya biaya yang digunakan. Industri meubel rotan Tora-Tora memliki nilai rasio keuangan yang baik pada likuiditas dan solvabilitas akan tetapi memiliki nilai yang tergolong rendah pada rentabilitasnya.