Kurangnya ketersediaan lahan dan peningkatan kebutuhan rumah murah di Surabaya, mengakibatkan banyak masyarakat berpenghasilan rendah memilih kawasan peri urban sebagai salah satu solusinya. Namun peningkatan kebutuhan rumah di wilayah peri urban Surabaya khususnya di Kabupaten Sidoarjo tidak diimbangi dengan pemeliharaan lingkungan yang baik, sehingga terdapat kelurahan/desa yang termasuk kumuh. Ini terjadi di Desa Berbek dan Desa Wadungasri, dimana lokasi kedua desa yang berbatasan dengan Surabaya dan berhubungan erat dengan kegiatan yang orientasi ke Kota Suarabaya. Artikel ini bertujuan untuk mengindentifikasi faktor internal dan faktor ekternal yang terjadi di permukimanan kumuh kawasan peri urban. Â Hasil penelitian faktor internal berupa karakteristik permukiman kumuh peri urban dan faktor eksternal berupa tantangan serta peluang penanganan permukiman kumuh peri urban yang didasari pendapat key responden dari hasil Content Analysis. Kedua desa, Desa Berbek dan Wadungasri, memiliki karakteristik, tantangan, dan peluang yang hampir sama sehingga dapat mewakilkan karakteristik permukiman kumuh di kawasan peri urban. Tantangan dan peluang di kedua desa terdapat sekitar 7 kesamaan tantangan dan peluang, dengan sekitar 2 tantangan dan peluang yang berbeda. Karakteristik yang dominan adalah kepadatan penduduk dari banyaknya migrasi datang dan kedekatan lokasi dengan tempat kerja, selain itu dari radius jangkauan sarana yang dapat dan dipilih masyarakat sebagian didapatkan dari Surabaya.