Kekayaan sumberdaya laut dapat dimanfaatkan sebagai wahana wisata bahari di Pulau Pasumpahan. Pulau ini menyimpan potensi wisata yang dapat meningkatkan perekonomian masyarakat dan harus dikelola dengan konsep keberlanjutan dan ramah lingkungan, maka perlu adanya data pendukung berupa penilaian kesesuaian wisata. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui tingkat kesesuaian wisata snorkeling dan selam sebagai salah satu upaya pengembangan wisata di Pulau Pasumpahan, Sumatera Barat. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada pengunjung serta masyarakat yang berkecimpung di bidang wisata bahari terutama snorkeling dan selam sehingga diharapkan terciptanya pengelolaan wisata yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. Penelitian ini dilakukan dalam dua tahap, pengolahan citra satelit dan pengukuran data lapangan. Materi yang digunakan dalam penelitian ini data primer terdiri dari kecerahan perairan, tutupan terumbu karang, bentuk pertumbuhan karang, kecepatan arus, kedalaman terumbu karang dan lebar hamparan datar karang. Data sekunder berupa, citra satelit Landsat 8 dan Peta Bathimetri. Pemodelan arus menggunakan model 2D dan analisis spasial. Berdasarkan hasil penelitian maka Pulau Pasumpahan memiliki kategori kesesuaian untuk wisata snorkeling sebagai berikut, Cukup Sesuai (S2) 44.000 m2 dengan persentase luas 6,68%, untuk kategori Sesuai Bersyarat (S3) 25.122 m2 dengan persentase luas 3,81% dan kategori Tidak Sesuai (N) 589.787 m2 dengan persentase 89,51%. Kategori kesesuaian wisata selam sebagai berikut, Cukup Sesuai (S2) dengan luas daerah 52.656 m2 persentase luas 7,99%, kategori Sesuai Bersyarat (S3) dengan luas daerah 24.956 m2 persentase luas 3,79% dan kategori Tidak Sesuai (N) dengan luas 581.27 m2 dengan persentase 88,22%.