Potensi bencana alam tanah longsor yang terdapat di wilayah Kabupaten Sinjai umumnya terjadi pada wilayah dengan kemiringan topografi >45% dengan kondisi hutan yang sudah mengalami penggundulan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sebaran wilayah yang berpotensi rawan longsor dengan teknologi geospasial dan penyebab longsor di wilayah penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan satuan lahan di wilayah Kabupaten Sinjai yang merupakan hasil overlay enam peta meliputi; (1) Peta status kawasan skala1:200.000 tahun 2012 (2) Peta bentuk lahan (SRTM), (3) Peta kemiringan lereng (data DEM) skala 1:250.000 tahun 2011, (4) Peta penggunaan lahan (hasil klasifikasi data citra satelit landsat ETM+8), (5) peta jenis tanah skala 1:200.000 tahun 2011 dan (6) peta iklim skala 1:250.000 tahun 2012. Variabel yang dikaji antara lain : (1) Kemiringan lereng, (2) Daya dukung tanah, kedalaman solum dan tekstur tanah, (3) Bahaya erosi tingkat kemiringan. Metode dan teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi metode interpretasi, dokumentasi, wawancara, pengamatan, dan ground truth. Metode analisis data yaitu melalui metode tumpang susun (overlay) peta-peta dan metode pengharkatan (skoring). Hasil penelitian menunjukkan bahwa wilayah yang paling berpotensi rawan longsor terutama di Kecamatan Sinjai Barat, Sinjai Borong, Sinjai Tengah, Sinjai Selatan dan Sinjai Timur bagian utara serta sebagian Bulupoddo, sedangkan Kecamatan Sinjai Utara, Sebagian Bulupoddo dan Tellu Limpo termasuk wilayah yang relative rendah potensi longsornya. Penyebab utama longsor di Kabupaten Sinjai disebabkan oleh faktor alam seperti curah hujan, kemiringan lereng, sedangkan faktor lain adalah penggunaan tutupan lahan yang tidak sesuai dengan konsep evaluasi kesesuaian lahan.