Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis trend pola produksi, konsumsi, dan harga komoditas pangan strategis. Penelitian ini dilaksanakan di wilayah Kabupaten Gowa, Provinsi Sulawesi Selatan. Jenis data adalah data sekunder dalam bentuk data deret waktu (time series). Analisis data adalah analisis regresi linier sederhana (analisis trend). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam kurun waktu tahun 2008-2017 perkembangan produksi padi baik di Provinsi Sulawesi Selatan maupun Kabupaten Gowa memiliki trend yang sama, yakni meningkat masing-masing sebesar 215.430 ton dan 22.726 ton per tahun,sedangkan produksi jagung meningkat masing-masing sebesar 66.738 ton dan 17.384 ton per tahun. Pada periode tahun yang sama, trend konsumsi/kebutuhan padi di Sulawesi Selatan maupun Gowa memiliki trend meningkat sebesar 1.005,8 ton dan 2,81 ton per tahun. Sedangkan kebutuhan jagung meningkat masing-masing sebesar 574,29 ton dan 1,2 kuintal per tahun. Pada tahun 2016-2018, trend harga beras secara umum di wilayah Sulawesi Selatan mengalami trend kenaikan Rp 19,42per kilogram per bulan. Dalam kurun waktu yang sama, trend harga jagung dan kedelai di Gowa naik Rp 0,26(Rp 3.016,31/kg) dan Rp 0,2 (Rp 9.733,14/kg) per kilogram per bulan. Trend harga bawang merah di Sulawesi Selatan dan Gowa menurun Rp 518,92 (Rp 28.878,00/kg) dan Rp 9,89 (Rp 17.322,96/kg)per kilogram per bulan. Trend harga cabai merah mengalami kenaikan, baik di Sulawesi Selatan maupun di Gowa, yaituRp 78,73 (Rp 24.808,00/kg) dan 2,92 (Rp 26.661,50/kg) per kilogram per bulan. Harga pangan strategis secara umum di wilayah Provinsi Sulawesi Selatan cenderung lebih stabil.