Zyklon B (pelafalan dalam bahasa Jerman:[tsykloːnˈbeː] adalah merk dagang dari pestisida berbasis sianida yang ditemukan awal tahun 1920-an. Produk ini terkenal karena digunakan oleh Jerman Nazi untuk membunuh 1,2 juta orang, termasuk di antaranya sekitar 960.000 Yahudi di kamar gas dan kamp konsentrasi selama Holokaus.[1] Angka ini menunjukkan sebagian dari sekitar 11 juta orang,[2][3] 5,5 sampai 6 juta orang di antaranya, dibunuh oleh rezim Nazi.
Pada 3 September 1941, sekitar 600 tahanan perangUni Soviet dan 250 orang sakit Polandia digas sampai mati dengan Zyklon B di Kamp Auschwitz I.[6] Pembunuhan massal ini dilakukan tak lama setelah eskperimen dengan gas ini, di mana 25 tahanan Soviet digas sampai mati di lantai bawah Blok 11.[7] Eksperimen ini berlangsung lebih dari 20 jam.
Menurut Rudolf Höss, komandan Auschwitz, Bunker 1 dapat menampung 800 tahanan, dan bunker 2 dapat menampung 1.200 tahanan.[8] Ketika kamar gas telah penuh, pintunya ditutup rapat dan pelet Zyklon B berbentuk padatan dituang ke kamar gas tersebut melalui pipa-pipa di sisi-sisi dinding, dan mengasilkan gas sianida ketika Zyklon B menjadi basah. Korban di dalam kamar gas biasanya akan mati dalam 20 menit. Kecepatan mati para korban bergantung pada seberapa dekat mereka dengan ventilasi gas beracun tersebut. Menurut Höss, ia memperkirakan bahwa sepertiga dari korban meninggal langsung.[9][10]Johann Kremer, seorang dokter SS yang melihat proses tersebut, bertestimoni: "teriakan dan jeritan para korban dapat terdengar dari luar dan dengan jelas bahwa mereka berjuang untuk hidup."[11]Saat mayat-mayat disingkirkan, beberapa korban ditemukan tewas dengan setengah berjongkok akibat penuhnya ruangan, kulit mereka berwarna merah muda dengan bintik-bintik merah dan hijau, mulut berbusa atau pendarahan dari telinga.[10]
Setelah Perang Dunia II berakhir tahun 1945, kedua orang direktur perusahaan Testa, Bruno Tesch dan Karl Weinbacher, diadili oleh pengadilan militer Inggris atas pembunuhan massal. Mereka berdua dieksekusi atas peran mereka dalam memproduksi dan mendistribusi Zyklon B.
Penggunaan merk dagang Zyklon yang terus berlanjut menciptakan kemarahan dari kelompok Yahudi. Pada tahun 2002, Siemens dan Umbro membatalkan rencana mereka untuk menggunakan merk dagang ini untuk produk mereka.[13][14]
Para penyangkal Holokaus mengklaim bahwa Zyklon B tidak digunakan pada kamar gas, dengan berpendapat bahwa hanya terdapat sedikit residu Biru Prusia pada sampel dinding-dinding kamar gas dan langit-langit yang ditemukan oleh Fred A. Leuchter. Leuchter berpendapat dari sebuah material gasket yang diambil dari beberapa bangunan di kamp konsentrasi tersebut, dan ia tak menemukan adanya residu sianida.[15]
Mekanisme
Asam sianida adalah gas beracun yang menyerang respirasi sel. Sianida mencegah sel memproduksi ATP dengan berikatan dengan salah satu protein pada rantai transpor elektron.[16] Ikatan sianida ini menyebabkan transpor elektron terhenti dan sel tak dapat memproduksi energi yang dibutuhkan untuk mensintesis ATP.[16]
Referensi
^^ Höss, Death Dealer, pp. 154–55, cited in Christopher Browning, The Origins of the Final Solution (Nebraska Univ Press/Yad Vashem, 2004), pp. 526–27, n. 208, 209, 210.
^Van Husen, William H. "Zyklon B". World War II in Europe: An Encyclopedia. 1999.
^LG Frankfurt am Main vom 27.5.1955, 4a Ks 1/55Diarsipkan 2011-09-28 di Wayback Machine.. "Gerstein habe dann gefragt, ob Zyklon ohne Reizstoff geliefert werden könne, und habe, als er die ablehnende Haltung des Angeklagten bemerkte, erklärt, dass es sich um 'legale Hinrichtungen', in einzelnen Fällen um Sterbehilfe handle. [...] Man habe sich dann auf die Lieferung von monatlich 200 kg geeinigt."
^ abNelson, David L.; Cox, Michael M. (2000). Lehniger Principles of Biochemistry (edisi ke-3rd). New York: Worth Publishers. hlm. 668,670–71,676. ISBN1-57259-153-6.