Pada tahun 1950-an, orang tua Zhang Xin, suku Burma Cina generasi ketiga, pindah dari Burma ke Tiongkok, meninggalkan usaha produksi permen mereka.[2][3] Di sana, mereka bekerja sebagai penerjemah di Bureau of Foreign Languages.[4] Mereka berpisah saat terjadi Revolusi Budaya.
Lahir di Beijing tahun 1965, Zhang Xin pindah ke Hong Kong pada usia 14 tahun bersama ibunya dan tinggal di kamar yang cukup untuk dua kasur. Karena ingin mengenyam pendidikan di luar negeri, ia bekerja selama lima tahun di pabrik-pabrik kecil penghasil garmen dan produk elektronik dan menabung gajinya. Katanya, "kondisi waktu itu mirip seperti di daratan Tiongkok saat ini".
Pada usia 19 tahun, tabungannya sudah mencukupi untuk terbang ke London dan menopang hidupnya saat belajar bahasa Inggris di sekolah sekretaris.[5] Kemudian ia mengambil studi ekonomi di Universitas Sussex. Tahun 1992, ia lulus dengan gelar Master dalam bidang Ekonomi Pembangunan dari Universitas Cambridge.[6]
Karier
Setelah lulus, ia dipekerjakan oleh Barings Plc dan ditempatkan di Hong Kong. Ia segera pindah ke Goldman Sachs dan mulai bekerja untuk bank investasi tersebut di New York City. Tahun 1994, ia pindah ke Travelers Group sebelum pulang ke kampung halamannya, Beijing. Ia mendirikan Hongshi (artinya Batu Merah) bersama suaminya, Pan Shiyi, pada tahun 1995. Perusahaan tersebut kelak menjadi SOHO China.[5]
Times of London menyebut pasangan ini sebagai 'pengusaha properti yang paling terkenal dan flamboyan di Tiongkok'.[4] SOHO China adalah pengembang properti terbesar di pusat Beijing.
Zhang Xin telah memenangkan berbagai penghargaan internasional atas perannya sebagai perintis arsitektur visioner di Tiongkok sekaligus pengusaha yang inovatif. Ia memenangkan BusinessWeek´s Stars of Asia Award pada tahun 2004 dan dianugerahi Special Prize di la Biennale di Venezia ke-8 atas proyek Commune by the Great Wall, koleksi arsitektur pribadi yang menampilkan karya-karya 12 arsitek Asia. Commune by the Great Wall saat ini dijadikan hotel bertarif rendah. Ia juga mendapatkan Montblanc Arts Patronage Award tahun 2004.[7] Pada tahun 2007, ia masuk daftar "Ten Women to Watch in Asia" yang dikeluarkan Wall Street Journal. Tahun 2008 dan 2011, ia masuk daftar "World's Most Powerful Women" yang disusun Forbes Magazine. Pada tahun 2009, nama Zhang Xin disertakan dalam "Top Ten Billionaire Women We Admire" versi Forbes dan "Top 50 Women in World Business" versi Financial Times. Bulan Maret 2010, Zhang Xin masuk daftar “China Top 10 Career Women Role Models in 2009” oleh All-China Women’s Federation, China Sun Media Group, Sina.com, dan Hunan TV. Tahun 2011, namanya tercantum di "The International Power 50 of the Most Powerful Women" di Fortune Magazine.
Zhang Xin adalah anggota sekaligus Young Global Leader di World Economic Forum, Davos, anggota Asia Business Council, dan anggota dewan Council on Foreign Relations. Ia menjabat sebagai penasihat untuk China Institute in America sejak 2005 sampai 2010 dan dianugerahi Blue Cloud Award oleh China Institute pada tahun 2010.