Wisata alam batu belimbing

Wisata Alam Batu Belimbing
Batu Belimbing Toboali
JenisWisata Alam
LokasiToboali, Bangka Selatan, Indonesia
Koordinat-3.005440129476209, 106.44542443641583

Wisata Alam Batu Belimbing merupakan salah satu kawasan geowisata yang secara administratif berada di Desa Tanjung Ketapang, Kecamatan Toboali, Kabupaten Bangka Selatan, Kepulauan Bangka Belitung. Wisata Alam Batu Belimbing berjarak kurang lebih 1,5 KM dari pusat Kota Toboali, dan butuh waktu 2 jam 30 menit dari Kota Pangkal Pinang.[1]

Batu Belimbing merupakan destinasi wisata yang hanya bisa ditemukan di beberapa tempat saja, seperti di Pantai Romodo di Belinyu, Pantai Anambas di Riau, Ayers Rock di Australia, Shin Zhuan di China, serta salah satunya ada di Toboali, Bangka Selatan.[2] Batu ini dinamai batu belimbing karena bentuknya yang menyerupai bilahan buah belimbing.

Legenda

Selain bentuknya yang unik, Batu Belimbing Toboali juga menyimpan sebuah legenda yang mengisahkan dua sahabat desa yang meninggal dan dimakamkan di tempat ini. Kedua sahabat itu bernama Bang Belim yang merupakan keturunan Melayu, dan Ko Abin yang merupakan keturunan Tionghoa. Konon, mereka berdua adalah sahabat sejak kecil. Mereka tumbuh seperti saudara dan selalu menghabiskan waktu menyaksikan matahari terbenam. Namun suatu hari desa mereka dilanda penyakit. Semua herbal yang digunakan tidak efektif melawan penyakit. Akhirnya, banyak penduduk yang sakit dan meninggal. Kematian tersebut mencakup semua kelompok, termasuk orang dewasa dan anak-anak. Ketika keadaan menjadi sangat buruk, Bang Berim dan Ko Ahbin bermimpi bahwa seorang tabib datang dari seberang laut yang dapat menyembuhkan penyakit mereka.

Mereka berdua mencari tabib agar penduduk desa mereka bisa diselamatkan. Setelah seharian berlayar, keduanya bertemu dengan seorang tabib yang sakti. Tabib itu kemudian memberikan obat unik berbentuk buah. Buahnya bergaris-garis, harum, dan tampak seperti bintang jika dilihat dari atas. Setelah mendapat izin sang tabib, mereka membawa buah suci sebanyak yang mereka bisa. Karena satu buah hanya dapat menyembuhkan satu orang. Ketika mereka kembali ke desa, Bang Belim dan Ko Abin segera membagikan buah suci tersebut kepada penduduk.

Ajaibnya, segala penyakit yang diderita penduduk hilang seketika setelah memakan buah itu. Pada akhirnya, yang tersisa hanyalah dua potong buah yang sempurna untuk Bang Belim dan Ko Abin. Akan tetapi, ternyata ada beberapa warga yang belum menerima kedua barang tersebut. Lalu mereka memberikan buah suci itu kepada penduduk, ibu-ibu dan anak-anak.

Setelah semua warga kebagian dan sembuh, tinggal kedua sahabat ini yang belum mendapatkan buah itu. Tak ada yang dapat diperbuat untuk menolong kedua sahabat sejati ini, dan mereka pun meninggal keesokan harinya di tengah jeritan warga. Sebelum meninggal, kedua sahabat itu meninggalkan permintaan dalam surat wasiat mereka agar dimakamkan bersama di tempat di mana mereka biasa menyaksikan matahari terbenam. Penduduk desa akhirnya menyetujui permintaan itu.

Tujuh hari setelah kematian kedua sahabat mereka, sebuah batu besar tiba-tiba muncul di makam Bang Berim dan Ko Abin. Ajaibnya, batu besar itu menyerupai buah suci yang dapat menyembuhkan desa tersebut dari wabah penyakit. Warga menamai belimbing wuluh raksasa ini dengan nama dua orang temannya. Hingga saat ini, bebatuan besar tersebut selalu berdiri bersebelahan dan menyaksikan matahari terbenam bak dua sahabat.[3]

Fasilitas

Untuk melihat dan menikmati pemandangan di Batu Belimbing Toboali, pengunjung tidak dikenakan biaya tiket masuk, cukup dengan membayar parkir untuk keamanan kendaraan saja. Fasilitas yang ada di Wisata Alam Batu Belimbing Toboali ini menyediakan tempat parkir untuk kendaraan roda dua maupun roda 4, terdapat mushola, toilet, dan juga tempat makan yang menyediakan makanan ringan dan makanan berat.[2]

Referensi

  1. ^ Media, Kompas Cyber (2021-06-24). "Wisata Batu Belimbing di Bangka Selatan, Granit Berusia Jutaan Tahun Halaman all - Kompas.com". KOMPAS.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2025-01-15. 
  2. ^ a b "Batu Belimbing - Wisata Bangka Selatan". www.wisatabangkaselatan.com (dalam bahasa Inggris). 2021-11-11. Diakses tanggal 2025-01-15. 
  3. ^ Kusumo, Rizky. "Kisah Batu Belimbing, Teladan Persahabatan Melayu dan Tionghoa". Good News From Indonesia. Diakses tanggal 2025-01-15.