Virus limfotropik sel T manusia (bahasa Inggris: human T-lymphotropic virus, human T-cell lymphotropic virus, atau human T-cell leukemia-lymphoma virus; disingkat HTLV) adalah sekelompok retrovirus pada manusia yang menyebabkan kanker berupa leukimia/limfoma sel T dewasa dan penyakit demielinasi yang disebut paraparesis spastik tropis. HTLV merupakan bagian dari kelompok yang lebih besar, Primate T-lymphotropic virus (PTLV). Dalam kelompok ini, virus yang menginfeksi manusia ini disebut HTLV, sedangkan virus yang menginfeksi monyet Dunia Lama disebut Simian T-lymphotropic virus (STLV). Sampai saat ini, empat jenis HTLV (HTLV-1, HTLV-2, HTLV-3, dan HTLV-4) dan empat jenis STLV (STLV-1, STLV-2, STLV-3, dan STLV-5) telah diidentifikasi.
HTLV-1 dan HTLV-2 adalah retrovirus pertama yang ditemukan. Keduanya tergolong sebagai onkovirus yang dapat mengubah limfosit manusia sehingga dapat hidup mandiri secara in vitro.[1] HTLV diyakini berasal dari transmisi STLV antarspesies. Genom HTLV-1 bersifat diploid, terdiri dari dua salinan virus RNA unting tunggal yang genomnya disalin ke dalam bentuk DNA unting ganda yang terintegrasi ke dalam genom sel inang, sehingga disebut sebagai provirus. Virus yang berkerabat dekat dengan HTLV adalah virus leukemia sapi (BLV). Nama asli HIV, virus penyebab AIDS, adalah HTLV-3.