Vihara Tri Dharma Bumi Raya adalah salah satu wihara tertua di Singkawang. Wihara ini terletak di pusat kota Singkawang tepatnya Jalan Sejahtera, Kota Singkawang, Kalimantan Barat.[1]
Sejarah
Vihara Tri Dharma Bumi Raya sudah berdiri sejak tanggal 1878. Wihara ini bisa dibilang sebagai tempat peribadatan tertua di Singkawang. Pada zaman dahulu, wihara ini dijadikan sebagai tempat peristirahatan orang-orang Tionghoa yang ingin menambang emas di Monterado, Kabupaten Baengkayang. Dan pada zaman dahulu, di sekitar wihara tersebut masih dipenuhi hutan belantara, yang mana konon katanya setiap hutan memiliki roh penjaga. Maka dibangunlah wihara tersebut agar menjaga orang-orang dari roh jahat. Pada zaman dahulu ada beberapa orang yang melakukan ritual keagamaan yang berasal dari Tiongkok bersama Lie Shie yang dipercaya membawa patung dewa bumi raya dari Tiongkok dan untuk membangun kelenteng.
Awalnya, wihara hanya menjadi tempat transit orang dari luar Singkawang, di sekeliling pondok terdapat tempat untuk menambatkan kuda. Pada tahun 1920, pondok dirobohkan dan dibangun wihara yang lebih permanen. Saat kebakaran melanda kota Singkawang pada tahun 1930, wihara ini juga ikut habis terbakar. Dan baru 3 tahun kemudian dibangun lagi.
Pada awalnya residen pemerintah Belanda tidak mengizinkan adanya wihara didirikan di tengah kota, karena dapat mengganggu kenyamanan. Akan tetapi sang istri tiba-tiba mendapatkan mimpi dari dewa selama tiga malam berturut-turut yang meminta agar wihara didirikan di tengah kota agar dewa dapat menjaga kota Singkawang. Akhirnya Vihara Tri Dharma Bumi Raya diizinkan berdiri di Kota Singkawang.[2] Saat ini Vihara Tri Dharma Bumi Raya berdiri disebelah Masjid Raya Singkawang.
Arsitektur
Patung Tuā Peh Kong ini selamat dan diletakkan di wihara baru, di sebelah kiri dan kanan patung Tuā Peh Kong bersama istrinya ada patung dewa Kok Sing Bong dan On Chi Siu Bong sedangkan di bagian tengah ada patung Buddha Gautama.
Menurut pendiri Yayasan Vihara Tri Dharma Bumi Raya, wihara ini memiliki keistimewaan dari wihara yang lain yaitu keberadaan Ru Yi atau simbol kekuasaan dan keberuntungan di tangan kanan patung Tuā Peh Kong. Sedangkan di wihara lain, patung Tuā Peh Kong membawa tongkat dengan botol arak.