VAIO awalnya merupakan merek milik Sony yang diperkenalkan pada tahun 1996. Sony kemudian menjual bisnis produksi komputer pribadinya ke Japan Industrial Partners pada bulan Februari 2014, sebagai bagian dari upaya restrukturisasi, agar dapat lebih fokus pada perangkat seluler. Walaupun begitu, Sony tetap memegang sedikit saham perusahaan ini, yang sekarang menjual komputer di Amerika Serikat, Jepang, dan Brazil, Sony juga masih memegang hak kekayaan intelektual atas merek dan logo VAIO.
Etimologi
Awalnya merupakan akronim dari Video Audio Integrated Operation, akronim VAIO kemudian diubah menjadi Visual Audio Intelligent Organizer pada tahun 2008 untuk merayakan hari jadinya yang ke-10.[1] Konsep logo VAIO dibuat oleh Teiyu Goto, penyelia perancangan produk dari Sony Creative Center di Tokyo. Ia memasukkan sejumlah arti ke logo dan akronim VAIO, antara lain pelafalan VAIO yang mirip dengan "bio", menyimbolkan kehidupan dan evolusi produk ini; pelafalan VAIO juga mirip dengan "violet", sehingga sebagian besar produk VAIO awalnya berwarna ungu atau memiliki komponen berwarna ungu. Selain itu, logo VAIO dirancang sedemikian rupa sehingga huruf "VA" terlihat seperti gelombang sinus dan huruf "IO" terlihat seperti digit biner 1 dan 0, kombinasi yang menyimbolkan penggabungan antara sinyal analog dan digital.[2] Suara yang muncul dari sejumlah produk Vaio saat dinyalakan pun berasal dari melodi yang muncul saat menekan tombol telepon untuk menghasilkan huruf V-A-I-O.[3][4]
Sejarah
Bagian ini memerlukan pengembangan. Anda dapat membantu dengan mengembangkannya. (Mei 2012)
Walaupun telah memproduksi komputer pada dekade 1980-an khusus untuk dijual di Jepang, Sony kemudian keluar dari bisnis komputer sekitar awal dekade 1990-an. Sony kemudian masuk kembali ke bisnis komputer pada tahun 1996, dengan merek VAIO. Dimulai dengan komputer meja seri PCV, yakni PCV-90 yang dirancang dengan antarmuka grafis 3D sebagai hal baru bagi para pengguna. Laptop generasi pertama buatan VAIO diluncurkan pada tahun 1997, yakni model PCG-505 seharga US$2.000, yang dirancang "SuperSlim" dan dilengkapi dengan bodi berbahan magnesium empat panel.[5]
Pada tahun 2001, Steve Jobs mempresentasikan sebuah komputer buatan VAIO yang menjalankan MacOS ke pimpinan Sony, untuk menunjukkan kemungkinan kolaborasi antara keduanya. Tim VAIO pada akhirnya menolak tawaran Jobs, karena dianggap sebagai "pengalihan sumber daya", sebab popularitas komputer premium berbasis Windows juga tumbuh.[6]
Rancangan terbaru VAIO diluncurkan selama periode penjualan komputer menurun, dan meliputi model dengan inovasi seperti dudukan magnet dan Vaio Tap, yang dirancang dengan papan ketik terpisah. Model terbaru VAIO dilengkapi dengan sistem operasi Windows 10.[5]
Pada tanggal 16 Oktober 2015, VAIO setuju untuk meluncurkan produknya di Brazil melalui kemitraan dengan Positivo Informática.[7]
Pemisahan dari Sony
Pada tanggal 4 Februari 2014, Sony mengumumkan bahwa mereka akan menjual bisnis komputer VAIO, karena penjualan yang buruk.[8] Pada bulan Maret 2014, diumumkan bahwa Japan Industrial Partners telah membeli VAIO.[9][10]
Penjualan tersebut akhirnya selesai pada tanggal 1 Juli 2014. Pada hari yang sama, perusahaan ini mengumumkan produk baru di seri VAIO Fit dan Pro. Produk baru tersebut awalnya didistribusikan di Jepang, dan kemudian di Brazil.[11][12] Pada bulan Agustus 2015, VAIO mengumumkan rencana untuk kembali ke pasar internasional, dimulai dengan Brazil dan Amerika Serikat. CEO VAIO, Yoshimi Ota menyatakan bahwa perusahaan ini berencana lebih fokus pada produk kelas atas di segmen ceruk (seperti industri kreatif), karena mereka merasa bahwa Sony terlalu fokus menguasai pangsa pasar yang besar di bisnis komputer. Tablet Canvas Z kemudian diluncurkan di Amerika Serikat pada tanggal 5 Oktober 2015, melalui Microsoft Store dan situs web VAIO.[13][14]
Pada tanggal 2 Februari 2016, VAIO mengumumkan bahwa mereka akan meluncurkan ponsel cerdas yang menjalankan Windows 10.[15] Pada bulan yang sama, diberitakan juga bahwa VAIO sedang bernegosiasi dengan Toshiba dan Fujitsu Technology Solutions untuk mengkonsolidasikan bisnis komputer mereka.[16]
Pada tanggal 4 Juni 2018, Nexstgo Company Limited asal Hong Kong mengumumkan bahwa mereka akan diijinkan oleh VAIO Corporation untuk mengawasi bisnis VAIO di Asia. Ijin tersebut meliputi produksi, penjualan, dan perbaikan laptop bermerek VAIO di Hong Kong, Makau, Malaysia, Singapura, dan Taiwan.[17][18]
Produk
Sony Corp. telah memperluas penggunaan merek VAIO, sehingga kini dapat ditemukan pada laptop, subnotebook, komputer meja dan pusat media. Solusi media jaringan buatan Sony juga memakai merek VAIO.
Komputer buatan VAIO dilengkapi dengan komponen buatan perusahaan lain, seperti prosesor buatan Intel, cakram keras buatan Seagate Technology, Hitachi, Fujitsu, atau Toshiba, memori akses acak buatan Infineon atau Elpida, chipset nirkabel buatan Atheros dan Intel, cakram optis buatan Sony (biasanya diproduksi oleh Hitachi) atau Matsushita, kartu grafis buatan Intel, NVIDIA, atau AMD, dan speaker buatan Sony. Laptop Sony baru-baru ini juga dilengkapi dengan memori akses acak buatan Qimonda, speaker buatan HP dengan Realtek High Definition Audio Systems, dan opsi teknologi Dolby Sound Room.
Hingga tahun 2013, Sony Vaio memiliki tujuh produk. Seri paling dasar adalah seri E, T, dan S, sementara seri kelas atas, yakni seri F dan Z, telah dihentikan. Sony juga memiliki serangkaian komputer tablet hibrida, dengan modelnya diberi nama Vaio Duo 11/13, Vaio Tab 11/20, dan Vaio Fit multi-flip, serta komputer meja di bawah seri L.[20]
Z Canvas
Komputer baru pertama VAIO Corporation adalah Komputer 2-in-1Vaio Z Canvas, yang mulai dijual pada tanggal 23 September 2015 dengan harga mulai $2.199 di Amerika Serikat. Dengan layar LCD WQXGA+ 2560 x 1704 IPS multi sentuh berukuran 12,3 inci dan dapat digunakan dengan stylus, Z Canvas terlihat mirip dengan rancangan Microsoft Surface Pro 3, namun dilengkapi dengan Windows 10 Pro dan tersedia sebagai Microsoft Signature PC. Komputer tersebut dilengkapi dengan prosesor Intel® Core™ i7, Intel® Iris™ Pro Graphics 5200, generasi kedua PCIe SSD dengan kompatibilitas PCIe Gen.3 (hingga 1 TB) atau SATA/M.2 untuk model 256 GB, dan memori hingga 16 GB.
Z Canvas lebih ditujukan untuk profesional kreatif, seperti seniman grafis, ilustrator, animator, dsb. Namun VAIO berencana menawarkan laptop dan convertibles yang lebih tradisional di Amerika Serikat.[21]
Ponsel cerdas
Pada bulan Februari 2016, Vaio memperkenalkan ponsel cerdas pertamanya, yakni Vaio Phone Biz yang merupakan perangkat kelas menengah dengan Windows 10 Mobile. Pada bulan Maret 2017, Vaio mengumumkan Vaio Phone A, yang mirip seperti Vaio Phone Biz, namun menggunakan sistem operasi Android.
Pemutar musik
Sony meluncurkan sejumlah pemutar audio digital dengan merek VAIO. Model pertamanya, yakni "VAIO Music Clip", diluncurkan pada tahun 1999, ditenagai dengan baterai AA dan dilengkapi dengan memori internal sebesar 64 MB. Pemutar musik tersebut berbeda dengan "Network Walkman" buatan Sony yang menggunakan medium Memory Stick eksternal pada saat itu. Model lain kemudian juga diluncurkan, namun terutama hanya dijual di Jepang, sementara pemutar musik bermerek Walkman lebih mendunia.[22] Pada tahun 2004, VAIO kembali meluncurkan VAIO Pocket (model VGF-AP1L), yang dilengkapi dengan cakram keras 40 GB yang dapat menyimpan hingga 26.000 lagu, dan layar LCD berwarna sebesar 2,0 inci. Sebagaimana pemutar audio digital bermerek Walkman, VAIO Pocket menggunakan perangkat lunak SonicStage.[23]
Teknologi
Sejumlah model Sony Vaio dilengkapi dengan XBRITE buatan Sony (dikenal sebagai ClearBright di Jepang dan di Asia Pasifik). Model pertama yang dilengkapi fitur tersebut adalah Vaio seri TR, yang juga merupakan produk ritel pertama yang menggunakan teknologi tersebut. Teknologi tersebut adalah kombinasi dari layar yang halus, pelapisan anti-pantulan, dan lembaran lensa berefisiensi tinggi. Sony mengklaim bahwa layar yang halus memungkinkan layar yang lebih tajam, sementara pelapisan anti-pantulan mencegah cahaya eksternal menyebar saat mengenai layar, dan lensa berefisiensi tinggi memungkinkan peningkatan kecerahan hingga 1,5 kali daripada LCD tradisional. Konsumsi baterai juga dikurangi dengan mengurangi penggunaan cahaya belakang LCD. Teknologi tersebut dipelopori oleh insinyur Sony, Masaaki Nakagawa, yang memimpin pengembangan Vaio TR.[24]
Seri TX, yang diperkenalkan pada bulan September 2005, merupakan laptop pertama yang mengimplementasikan layar LED dengan cahaya belakang, yang memungkinkan komsumsi daya yang lebih rendah dan reproduksi warna yang lebih baik. Teknologi tersebut kemudian diadopsi oleh sejumlah produsen laptop lain. Seri TX juga merupakan yang pertama untuk menggunakan layar dengan rasio 16:9 dan resolusi 1366x768.