Universiti Muhammadiyah Malasysia (disingkat UMAM, Jawi: اونيۏرسيتي محمدييه مليسيا) adalah perguruan tinggi Muhammadiyah yang pertama didirikan di Malaysia. Perguruan tinggi ini berdiri pada tanggal 5 Agustus 2021 di Padang Besar, Perlis, Malaysia.[1]
Sejarah
Universiti Muhammadiyah Malaysia didirikan oleh Persyarikatan Muhammadiyah pada tanggal 5 Agustus 2021 setelah memperoleh izin resmi dari Pemerintah Malaysia melalui Jabatan Pendidikan Tinggi pada Kementerian Pengajian Tinggi Malaysia. Berdirinya Universiti Muhammadiyah Malaysia telah diperjuangkan sejak awal tahun 2017 melalui tim yang dibentuk oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah, dimulai dengan mendirikan PT (perseroan terbatas) dengan nama University Consortium Muhammadiyah Malaysia (UCMM Konsortium Sdn. Bhd.) di Malaysia pada tanggal 8 Februari 2017.[2]
Universiti Muhammadiyah Malaysia merupakan tonggak pertama berdirinya Perguruan Tinggi Muhammadiyah di luar negeri yang dimaksudkan sebagai perluasan gerakan mencerdaskan kehidupan bangsa dan pengembangan pendidikan tinggi di ranah global. Diawali dari kawasan bangsa serumpun di Asia Tenggara yang bertujuan mewujudkan persatuan antar bangsa untuk membangun peradaban Islam yang mencerahkan dan berkemajuan.[2]
Pendirian
Usaha mendirikan perguruan tinggi Muhammadiyah di Malaysia diawali dengan mempersiapkan seluruh dokumen persyaratan yang berlaku di Malaysia dengan ditempuh dalam proses bertahap di bawah koordinator Prof. Dr. H. Bambang Setiaji bersama tim yang dibentuk Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Pimpinan Pusat Muhammadiyah dipimpin langsung oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof. Dr. K. H. Haedar Nashir, M. Si. bersama delegasi dan tim bertemu secara resmi dengan Menteri Pendidikan Malaysia, Dr. Maszlee Malik, setelah itu bersilaturahmi kepada Sultan Perlis, Tuanku Syed Sirajuddin Putra Jamalulail serta Majlis Agama dan Istiadat Melayu Perlis, dilanjutkan dengan pertemuan-pertemuan lainnya. Universiti Muhammadiyah Malaysia juga memperoleh dukungan dan persetujuan dari Pemerintah Indonesia melalui Rekomendasi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia yang ditandatangani oleh Nadiem Anwar Makarim pada tanggal 7 September 2020.[1][2]
Di Malaysia usaha pendirian Universiti Muhammadiyah Malaysia mendapatkan banyak dukungan penuh mulai dari Putra Mahkota Sultan Perlis; Tuanku Syed Faizuddin Putra Jamalullail, Majlis Agama dan Istiadat Melayu Perlis; Sahibus Samahah Prof. Dato' Arif Perkasa Dr. Mohd Asri Zainul Abidin, Kementerian Pengajian Tinggi Malaysia; Dr. Maszlee Malik, Dr. DS. Noor Aini dan Prof. Dato' Dr. Husaini bin Omar, serta mitra Muhammadiyah di Malaysia; Prof. Dato' Dr. Mohd Noh bin Dalimin.[2]
Pada tanggal 11 Agustus 2021, Pimpinan Pusat Muhammadiyah menerima salinan resmi surat kelulusan Universiti Muhammadiyah Malaysia, bahwa perguruan tinggi yang diusulkan oleh UCMM Konsortium Sdn. Bhd. yaitu Universiti Muhammadiyah Malaysia (UMAM) dinyatakan lulus sebagai Institusi Pendidikan Tinggi Swasta Malaysia, dengan 15 program studi yang terdiri dari 5 program studi PhD, 5 program studi Master dan 5 program studi Bachelor. Surat kelulusan itu bernomor JPT/BPP(U)1000-801/172 jld(6) tanggal 5 Agustus 2021.[2]
Universiti Muhammadiyah Malaysia dalam operasionalnya bersifat terbuka untuk berbagai negara sebagai wujud pendidikan inklusif dalam ranah global. Pengembangan Universiti Muhammadiyah Malaysia sebagai perguruan tinggi swasta di Malaysia bertujuan untuk menjawab tantangan pendidikan di dunia modern dan era globalisasi untuk Islam yang mencerahkan dan berkemajuan.[2]
Pendidikan Pascasarjana
Program Doktor
- Teknologi Informasi
- Ilmu Sosial
- Bisnis dan Manajemen
- Pendidikan
- Studi Islam
Fasilitas
- Perpustakaan Bersama
- Perpustakaan Digital
- Masjid
- Minimarket
- Mini Sport Bersama
- Kafetaria
- Klinik Kesehatan
- Area Parkir
- Sistem Keamanan 24 jam.
Referensi
Pranala luar