Keinginan mendirikan Perguruan Tinggi di Sidoarjo merupakan cita-cita para tokoh masyarakat Sidoarjo sejak tahun 2010-an, sebagai wahana untuk membantu percepatan pencapaian target pemerintah dalam meningkatkan nilai APK-PT Indonesia dan sekaligus turut membantu pemerintah dalam mencerdaskan masyarakat pada jenjang pendidikan tinggi. Banyak putera-puteri terbaik lulusan SLTA Sidoarjo khususnya dan Jawa Timur umumnya yang harus pergi ke Jawa Tengah, Jawa Barat dan DKI Jakarta dan DI Yogyakarta untuk dapat melanjutkan studinya.[5]
Di pihak lain, Provinsi Jawa Timur khususnya Kabupaten Sidoarjo memerlukan tenaga lulusan perguruan tinggi dalam jumlah banyak guna melaksanakan kegiatan pembangunan di daerah ini. Kabupaten Sidoarjo juga merupakan sebuah wilayah yang secara geografis cukup strategis di Jawa Timur, dan dikenal sebagai kota Santri yang mengandung arti dan menggambarkan tingkat religiusitas yang kuat dari masyarakat Kabupaten Sidoarjo. Ditinjau dari sisi pendidikan tinggi masih belum menunjukan perkembangan yang optimal. Di sisi lain, justru marak tumbuhnya kelas jauh Perguruan Tinggi Swasta dari daerah lain di Kabupaten Sidoarjo yang sangat memprihatinkan. Di samping itu masih banyak tenaga kependidikan, guru dan tenaga fungsional lain yang belum memenuhi standar kompetensi akademik (lulusan S1).[5]
Untuk itu, Perkumpulan Nahdlatul Ulama melalui Badan Pelaksana Penyelenggara Pendidikan Tinggi Nahdlatul Ulama - UNU Sidoarjo (BPPPTNU - UNU Sidoarjo) berupaya untuk meningkatkan mutu pendidikan di seluruh wilayahnya untuk berbagai jenjang pendidikan yang didukung oleh seluruh lapisan masyarakat, tidak terkecuali perguruan tinggi sebagai institusi pencetak tenaga profesional. Oleh karenanya BPPPTNU - UNU Sidoarjo memandang perlu mendirikan sebuah Perguruan Tinggi dengan nama UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SIDOARJO yang di singkat UNU Sidoarjo atau UNUSIDA untuk mencetak lulusan (sarjana) yang memiliki penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berwawasan Qur'ani. Alasan pendirian UNU Sidoarjo juga dilatarbelakangi oleh perkembangan ilmu pengetahuan dan tuntutan zaman.[5]
Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo berdiri pada 4 Juli 2014 melalui Surat Keputusan PT 195/E/O/2014 yang dikeluarkan oleh Kementerian Riset, teknologi dan Pendidikan Tinggi.[4][6] Peresmian UNUSIDA dilakukan oleh Sekretaris Jenderal PBNU Marsudi Syuhud, Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf, Bupati Sidoarjo Syaiful Illah, Sekretaris Jenderal Partai Kebangkitan Bangsa Imam Nahrowi, sejumlah kiai NU se-Sidoarjo, serta para pejabat Pemerintah Kabupaten Sidoarjo.[7] UNUSIDA memberikan beasiswa untuk mahasiswa tidak mampu.[8]
Fakultas & Program Studi
Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo menyelenggarakan pendidikan sarjana strata 1 melalui 5 fakultas dan 12 program studi.[4][6] UNUSIDA menerapkan tiga pilar unggulan untuk mahasiswa, yaitu muatan Aswaja (Ahlussunah wal Jamaah), kewirausahaan, dan ilmu teknologi.[9]
Kegiatan, hobi dan bakat mahasiswa Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo dikembangkan dan disalurkan melalui beberapa Unit Kegiatan Mahasiswa atau UKM.
Mahasiswa Unggul
English Club
Futsal
Jurnalistik
Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala)
Rekayasa Software Inovasi Teknologi (RSIT)
Paduan Suara
Pramuka
Pencak Silat Pagar Nusa
Seni Al Banjari
Teater
Tari
Fasilitas
Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo menyediakan beragam fasilitas untuk mendukung kegiatan belajar mengajar, seperti :
1. Gedung perkuliahan,
2. Aswaja center,
3. Laboratorium komputer,
4. Laboratorium manajemen,
5. Laboratorium teknik kimia,
6. Laboratorium kualitas lingkungan, (Teknik Lingkungan)
7. Laboratorium mikrobiologi, (Teknik Lingkungan)
8. Perpustakaan,[9]
9. Parkir,
10. Aula,
11. Masjid,
12. Ruang seminar.
Akreditasi, Reputasi dan Peringkat
Akreditasi Institusi dari BAN PT (2018 - 2023) adalah "C", berdasarkan No 517/SK/BAN-PT/Akred/PT/XII/2018.[6][10]
Peringkat pertama kategori Badan Hukum Perkumpulan Nahdlatul Ulama dalam Penghargaan Kampus Nahdlatul Ulama terbaik Nasional tahun 2020. Penghargaan itu disampaikan dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama se-Indonesia di Pekalongan pada 23 Desember 2020.
Belum genap setahun berdiri, pada tahun 2015 Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo berhasil meraih penghargaan dari Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta (Kopertis) Jawa Timur pada ajang perguruan tinggi swasta yang berprestasi bernama Anugerah Kampus Unggulan (AKU) dalam empat bidang yakni tata kelola kelembagaan dan kerja sama, pendidikan dan tenaga kependidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat serta pembelajaran dan kemahasiswaan, peringkat ke-42 dari 319 perguruan tinggi swasta se-Jawa Timur.
Peringkat 256 di Indonesia versi UniRank 4CIU (2022).[11]
Peringkat 452 di Indonesia versi AD Scientific Index (2022).[12]
Peringkat 560 di Indonesia versi Webometrics (2022).[13]
Peringkat 732 di Indonesia versi SINTA Kemdikbud RI (2022).[14]