Universitas Atma Jaya Yogyakarta, (bahasa Jawa: ꦈꦤꦶꦮ꦳ꦼꦂꦱꦶꦠꦱ꧀ꦄꦠ꧀ꦩꦗꦪꦔꦪꦺꦴꦒꦾꦏꦂꦠ, translit. Univêrsitas Atma Jaya Ngayogyakarta) didirikan 27 September1965 oleh kaum awam Katolik dan dikelola oleh Yayasan Slamet Rijadi Yogyakarta. Lima orang pendiri Universitas Atma Jaya Yogyakarta adalah:
Awalnya sebagai cabang Universitas Atma Jaya Jakarta, kemudian memisahkan dan menjadi independen di bawah Yayasan Slamet Rijadi pada tanggal 31 Agustus1973. Dimulai dengan meminjam ruang kelas di IKIP Sanata Dharma, kini Universitas Sanata Dharma, pembangunan gedung kampus sendiri selesai pada tahun 1980 yang berlokasi di Jalan Demangan Baru 28, berseberangan dengan Universitas Sanata Dharma. Dengan semakin berkembangnya jumlah mahasiswa, pada tahun 1990 bertepatan dengan pesta peraknya, rektorat dan Fakultas Teknik menempati gedung baru di Jalan Babarsari. Pada tahun 1995, Fakultas Ekonomi dan Program Magister juga menempati gedung baru, di seberang gedung rektorat, juga di Jalan Babarsari Yogyakarta.
Universitas Atma Jaya Yogyakarta telah terakreditasi "UNGGUL" berdasarkan surat Keputusan Direktur Dewan Eksekutif Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi BAN-PT No. 335/SK/BAN-PT/Ak.KPPT/V/2023. Universitas ini mendapat peringkat keenam perguruan tinggi swasta terbaik di Indonesia versi Quacquarelli Symonds (QS) Asian University Rankings (AUR) 2022.[1]
Sejarah
Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY) adalah lembaga pendidikan tinggi swasta yang didirikan oleh kaum awam Katolik dan dikelola oleh Yayasan Slamet Rijadi Yogyakarta, di bawah lindungan Santo Albertus Magnus. Universitas Atma Jaya Yogyakarta berdiri pada tanggal 27 September1965
Nama Atma Jaya diambil dari bahasa Sanskerta. Atma berarti jiwa dan Jaya berarti unggul; sehingga Atma Jaya berarti Jiwa yang Unggul. Motto: Serviens In Lumine Veritatis yang artinya melayani dalam cahaya kebenaran (serving in the light of truth).
Semua program studi S-1 dan S-2 telah terakreditasi BAN-PT (Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi).
Identitas
Filosofi Lambang
Lambang lebih banyak menggunakan unsur-unsur garis lengkung yang lebih bersifat feminin sebagai ungkapan universitas sebagai almamater (ibu asuh). Secara geometris lambang yang memiliki bentuk yang simetris melambangkan kestabilan dari sebuah institusi. Secara keseluruhan merupakan gambar dari kuncup bunga, melambangkan bahwa sebuah universitas adalah wadah aktivitas yang mengembangkan generasi muda menuju masa depannya.
Mahkota Bunga
Mahkota bunga terdiri dari unsur-unsur sebagai berikut: Tujuh Sinar Roh Kudus yaitu sinaran (1) anugerah budi, (2) kebijaksanaan, (3) ilmu pengetahuan, (4) firman, (5) cinta kasih, (6) kekuatan dan (7) ketakwaan pada Tuhan.
Ketujuh sinar tersebut memancar dari tengah buku sebagai lambang bahwa misi pendidikan melekat dengan misi penyematan Allah melalui pengutusan Roh Kudus. Ketujuh sinar Roh Kudus memancar ke lingkaran yang melambangkan dunia. Pancaran sinar itu secara grafis dibuat sampai ke ujung batas dunia, melambangkan kesempurnaan yang hendak dicapai oleh misi pendidikan UAJY. Hal ini sesuai dengan salah satu misi UAJY yaitu Strive for Academic Excellence.
Pancaran ketujuh sinar tersebut dibuat cukup dominan, sehingga dari jarak jauh sekalipun akan tetap tampak jelas.
Teks Universitas Atma Jaya Yogyakarta ditulis membentuk setengah lingkaran di luar gambar dunia dengan latar belakang berbentuk silhouette bentuk mahkota uskup yang melambangkan universitas katolik ini berpartisipasi di dalam memberikan sumbangan pada kehidupan dan misi gereja universal.
Tangkai Bunga
Tangkai bunga terletak di bagian bawah yang merupakan stilasi dari ujung pena yang melambangkan karya utama dari universitas yaitu mewartakan (secara tertulis). Secara grafis ujung pena ini dibuat sedemikian rupa sehingga membentuk silhouette dua burung merpati yang saling berhadapan. Kedua burung yang saling berhadapan ini melambangkan komunikasi dalam sebuah komunio sekaligus menyimbolkan kesetaraan egaliter, yang merupakan salah satu ciri dari kaum awam.
Kelopak Bunga (terdiri stilisasi dari gambar Buku – Sayap Burung – Tangan Menengadah)
Visualisasi ketiganya mempunyai bentuk simetris yang disatukan pada bagian dasar. Secara grafis diungkapkan dengan bidang putih dan garis-garis kontur untuk memberikan kesan dinamis yang mengesankan sayap yang terus mengepak, buku yang terus aktif dibuka dan tangan yang terus memohon.
Makna Warna
Warna yang ditampilkan dalam logo adalah warna biru, kuning dan putih. Biru dan kuning adalah warna-warna primer yang dapat digunakan sebagai stimulus yang kuat.
Warna biru adalah salah satu warna yang digunakan dalam logo UAJY. Warna ini merepresentasikan kekuatan, kestabilan, kebijaksanaan, serta spiritualisme. Hal ini sesuai dengan nama, “atma jaya” yaitu “jiwa yang unggul” atau “roh yang menang”.
Warna lain yang digunakan adalah kuning. Warna ini melambangkan kejayaan, keagungan, keutamaan, serta melambangkan intelektualitas. Warna ini sesuai dengan misi, visi dan falsafah UAJY sebagai institusi pendidikan yang seluruh kegiatannya dilandasi oleh semangat Yesus Kristus, yaitu semangat kerasulan yang dijiwai iman Katolik sebagai basis moral dan operasional.
Warna putih, merupakan warna yang melambangkan kesucian.
Penggunaan warna biru sebagai warna lembut dengan warna kuning sebagai warna hangat merupakan perpaduan dari dua sisi yang saling melengkapi, dan berguna untuk memberikan skema yang seimbang.