Tradisi Hutan Thai, juga disebut Tradisi Hutan Kammaṭṭhāna di Thailand (dari Pali: kammaṭṭhāna[kəmːəʈːʰaːna] yang berarti "tempat kerja"), merupakan salah satu tradisi dalam Buddhisme Theravāda.
Tradisi Hutan Thai dimulai sekitar tahun 1900 dengan adanya Ajahn Mun Bhuridatta. Beliau ingin mempraktikkan monastisisme dan meditasi sesuai dengan standar normatif Buddhisme pra-sektarian. Dengan menerimanya panduan dari Ajahn Sao Kantasīlo dan setelah mengembara di Isan, beliau diperkirakan telah menjadi seorang anagami dan di situlah beliau mulai mengajar dengan memperjuangkan pembangkitan Buddhisme Awal, menganjurkan ketaatan ketat pada aturan monastik Buddhis (yang dikenal sebagai Vinaya), serta mengajar praktik jhāna dan pencapaian Nibbāna yang sebenarnya.
Pada awalnya ajaran Ajahn Mun sering ditantang oleh beberapa pihak sangha Thailand, namun pada tahun 1930-an kelompoknya diakui sebagai salah satu bagian resmi agama Buddha Thailand dan pada tahun 1950-an ada perbaikan hubungan dengan kerajaan Thailand dan lembaga keagamaan Buddha di Thailand.
Prinsip yang mendasari Tradisi Hutan Thai adalah minat pada keefektifan praktik menurut bukti empiris.