Tipe dalam ilmu biologi, adalah suatu spesimen (atau dalam beberapa kasus, serangkaian spesimen) makhluk hidup (organisme) yang dipakai untuk melekatkan secara formal nama ilmiah makhluk hidup tersebut. Dengan kata lain, suatu tipe adalah contoh makhluk hidup yang dijadikan acuan, jangkar atau pusat bagi keragaman ciri yang mendasari penetapan suatu takson. Namun, pada masa lalu (sebelum tahun 1900, pada ilmu botani), suatu tipe kebanyakan lebih merujuk pada suatu takson daripada suatu spesimen.[1]
Suatu takson (jamak: taksa) adalah pengelompokan makhluk hidup dengan makhluk hidup lain yang serupa yang diberi nama secara ilmiah, suatu kumpulan yang mencakup mahluk-makhluk hidup tertentu dan sementara itu mengeluarkan yang lain, berdasarkan suatu pemerian atau deskripsi rinci yang diterbitkan (misalnya, deskripsi spesies tertentu) dan tersedianya suatu material tipe, yang selalu dapat diakses oleh peneliti yang lain, yang tersimpan pada suatu koleksi ilmiah museum yang dikenal publik, atau pada suatu institusi yang serupa.[1][2]
Spesimen tipe
Menurut aturan-aturan yang berlaku, yang dirumuskan oleh Peraturan Internasional bagi Tata Nama Zoologi (ICZN) bagi hewan dan fosil hewan; dan Peraturan Internasional bagi Tata Nama Botani (ICBN) bagi tumbuhan, alga, fungi, lumut kerak, serta fosil tumbuhan; nama ilmiah dari setiap takson hampir selalu didasarkan pada suatu spesimen, atau pada sebagian kasus kumpulan spesimen, yang tertentu. Tipe-tipe ini memiliki arti yang penting bagi biologiwan, terutama para taksonom. Tipe biasanya merupakan spesimen fisik yang disimpan pada suatu koleksi ilmiah museum atau herbarium; akan tetapi dalam keadaan spesimen fisik tersebut tidak tersedia, suatu lukisan dari salah satu individu dari takson itu pun adakalanya boleh ditetapkan sebagai tipe.[3] Mendeskripsi spesies dan menetapkan spesimen tipe adalah bagian dari subyek tata nama ilmiah dan taksonomi alfa.
Tatkala mengidentifikasi material, seorang ilmuwan berupaya memeriksanya dengan cara mencocokkannya atau membandingkannya dengan suatu takson tertentu, biasanya berdasarkan atas pengetahuannya terhadap taksa yang gayut (dalam hal ini, taksa yang menurutnya masih sekerabat). Pemeriksaan dilakukan setidaknya dengan membaca dan mencocokkan dengan pemerian taksa tersebut, atau yang lebih baik, dengan memeriksa material tipe yang tersedia bagi semua taksa yang gayut itu. Dalam pemeriksaan tersebut, bisa jadi didapati lebih dari satu tipe (artinya, lebih dari satu nama) yang cocok yang tampaknya berasal dari takson yang sama; maka, dengan perkecualian tertentu yang disepakati secara internasional, nama yang lebih tualah (yang lebih dahulu diterbitkan) yang lebih berhak dipakai bagi material yang diperiksa. Pada pihak yang lain, bisa jadi material yang diperiksa tidak cocok dengan pemerian atau spesimen-spesimen tipe yang manapun yang ada, sehingga kemungkinan tergolong ke dalam takson yang belum diberi nama. Dalam keadaan yang akhir ini, si peneliti atau pakar yang lain pada bidang tersebut dapat memilih dan menunjuk suatu spesimen tipe baru dari kelompok material yang diperiksa, dan menerbitkan secara resmi nama serta deskripsi takson yang baru itu. Pemberian nama baru ini tidak mudah dilakukan, karena spesimen-spesimen tipe dari taksa yang sekerabat acap kali tersimpan pada museum-museum, herbarium, atau lembaga di tempat-tempat yang berbeda, bahkan negara yang berbeda.
Perhatikanlah bahwa untuk menetapkan suatu spesimen tipe tidak harus memakai individu material yang bersifat tipikal (mewakili rata-rata gambaran takson termaksud). Genera dan familia, khususnya yang dideskripsi oleh taksonom di masa lalu, cenderung diberi nama menurut spesies anggotanya yang tipikal mewakili gambaran takson termaksud; meskipun demikian hal ini tidaklah selalu terjadi, dan, berkaitan dengan banyak perubahan pada sistematika sekarang, menjadi tidak perlu. Alih-alih, kini digunakan istilah tipe penyandang-nama (name-bearing type), untuk menekankan bahwa suatu tipe itu bukan berarti menggambarkan individu-individu atau taksa yang tipikal, melainkan lebih untuk memastikan atau menegakkan nama ilmiah bagi suatu unit taksonomis yang operasional. Secara teori, dibolehkan untuk menetapkan suatu spesimen tipe menggunakan individu yang abnormal, berbeda bentuk atau warna; meskipun hal ini jarang terjadi karena akan menyebabkan kesukaran dalam proses identifikasi.[1][2][4]
Dalam prakteknya, terdapat perbedaan-perbedaan kecil, namun adakalanya membingungkan, dalam pengertian tipe pada ilmu botani dan zoologi.
Beberapa pengertian dalam zoologi
Spesimen tipe adalah istilah umum yang dipakai untuk menunjuk material individu atau fosil yang digunakan sebagai spesimen rujukan (tipe penyandang-nama) bagi masing-masing nama spesies.
Serial tipe adalah semua spesimen yang dicantumkan oleh penulis (autor, pemberi nama) dalam deskripsi resmi suatu takson; kecuali autor, secara eksplisit ataupun implisit, menyatakannya (spesimen tertentu) bukan termasuk serial tipe. Yang terpenting dalam suatu serial tipe adalah holotipe.
Holotipe
Jika dalam deskripsi asli suatu spesies jelas ditunjuk atau diterangkan adanya suatu spesimen tunggal yang menjadi dasar pertelaan, spesimen itulah yang dikenal sebagai holotipe. Holotipe biasanya disimpan dalam suatu koleksi ilmiah yang diampu oleh suatu museum utama, atau koleksi ilmiah lembaga yang serupa, dan biasanya disebutkan tempatnya dalam deskripsi asli, agar dapat diakses secara bebas oleh peneliti lain untuk kepentingan identifikasi, perbandingan spesimen, ataupun riset yang lain.
Paratipe
Umumnya, di samping holotipe, autor menyebutkan spesimen-spesimen lain yang dicantumkan sebagai bagian dari serial tipe dalam deskripsi asli; spesimen (-spesimen) inilah yang disebut paratipe. Paratipe bukanlah tipe penyandang-nama.
Allotipe
Allotipe adalah suatu spesimen yang memiliki kelamin berbeda dengan holotipe, dan diambil dari antara paratipe.
Neotipe
Neotipe adalah suatu spesimen yang ditunjuk belakangan sebagai suatu spesimen tipe tunggal, manakala holotipe aslinya hilang, rusak, atau memang dalam deskripsi aslinya autor tidak menunjuk pada sesuatu spesimen manapun sebagai holotipenya. Neotipe termasuk dalam tipe penyandang-nama.
Sintipe
Sintipe adalah serangkaian (semua, lebih dari satu) spesimen yang disebutkan dalam deskripsi asli manakala tidak satu pun dari antaranya yang ditunjuk sebagai holotipe oleh autor, sehingga semua spesimen tipe berkedudukan sama. Karena hal ini dapat menyebabkan perselisihan pendapat di antara para taksonom di masa kemudian, berangsur-angsur sintipe dikaji ulang dan digantikan dengan lektotipe. Sintipe adalah termasuk tipe penyandang-nama.
Lektotipe
Lektotipe adalah salah satu spesimen yang dipilih belakangan dari antara sejumlah spesimen sintipe, yang digunakan untuk menegakkan deskripsi spesies terkait. Lektotipe adalah termasuk tipe penyandang-nama.
Paralektotipe
Paralektotipe adalah semua spesimen lain yang sebelumnya termasuk sintipe, setelah salah satu dari sintipe itu ditunjuk sebagai lektotipe. Paralektotipe bukan termasuk tipe penyandang-nama.[5]
Rujukan
^ abcHitchcock, A.S. (1921), "The Type Concept in Systematic Botany", American Journal of Botany, 8 (5): 251–255, doi:10.2307/2434993, JSTOR2434993
^"Plant names – a basic introduction". Australian National Botanic Gardens, Centre for Australian National Biodiversity Research. Diakses tanggal 17 November 2015.
^Hansen, Hans V.; Seberg, Ole (1984). "Paralectotype, a new type term in botany". Taxon. 33 (4): 707–711. doi:10.2307/1220790. JSTOR1220790.