Pada Tahun 2004 tim Rhasi dan Gotry bertanding di ANBU Kontes Robot Indonesia di Balairung Universitas Indonesia. Kolaborasi antara Himpunan Mahasiswa teknik Elektro dan Himpunan Mahasiswa Mesin. Tema yang diusung pada saat itu adalah building bridge, dengan legenda korea selatan gyeonwo dan junkyeo, dimana junkyeo adalah seorang bidadari yg kembali ke langit setelah mampir di bumi dan jatuh cinta dengan gyeonwo. Gyeonwo mrmbangun jembatan ke langit untuk bertemu lagi dengan kekasihnya junkyeo. Pencapaian tim gotry sampai di 16 besar.
Pada 31 Mei 2006 Robot Mahameru I, karya MahasiswaTeknik ElektroUniversitas Brawijaya bertarung di ajang Kontes Robot Indonesia. Kontes itu berlangsung di Balairung Universitas Indonesia pada 3-4 Juni 2006. Tim Mahasiswa ini telah mempersiapkan diri selama setengah tahun. Dalam kontes itu Robot Mahameru I harus bisa membawa builder blok untuk ditaruh di tower setinggi 2,5 meter dan 1 meter, disesuaikan dengan tema pada ABU Robocon se-Asia Pasific di Malaysia.[2]
Pada 28 Oktober 2013 Robot Prabu Brawijaya hasil karya Mahasiswa Tim RobotikaUniversitas Brawijaya Malang menjadi ikon penerima tamu. Robot Prabu Brawijaya tersebut menjadi penerima tamu dalam setiap acara yang dihelat kampus. Kelebihan lain yang dimiliki Robot Prabu Brawijaya tersebut adalah mampu mengeluarkan suara melalui pengeras suara yang terpasang di badannya.[6][7]
Pada 5 Mei 2014 Dua perguruan tinggi di Malang ‘naik kelas’ dalam kompetisi Kontes Robot Indonesia (KRI) Regional IV di Universitas Negeri Malang yang berlangsung mulai Kamis (01/05/2014) hingga Sabtu (04/05/2014). Mereka mencatat sejarah baru dalam hal perbendaharaan juara. Dua perguruan tinggi ini adalah Universitas Brawijaya (UB), dan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Masing-masing mendapat juara sebanyak enam buah untuk UB, UMM mendapat tiga buah, dan Polinema.[8]
13 Februari 2015 Tim RobotikaUniversitas Brawijaya, Malang siap mengukir prestasi di ajang Kontes Robot Indonesia 2015 yang akan digelar di Surabaya 30 April hingga 2 Mei 2015. Sembilan Robot telah dipersiapkan yakni Invicto (Alfa dan Zeta), Aeka, Agra, Altamis, Yume, Enbios 1, 2, dan 3.[9]
Pada 11 Juni 2015 Tiga tim yang dikirimkan oleh Universitas Brawijaya sebelumnya telah menyabet juara pada Kontes Robot Regional IV yang diselenggarakan di Institut Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya pada 30 April-2 Mei 2015. Tim tersebut antara lain kateggori KRSI yang meraih juara Kedua, kategori KRPAI Beroda yang menjadi juara ketiga dan kategori KRSBI mendapat juara ketiga. Kemenangan tim UB pada Kotes Robot Regional IV tersebut yang membawa mereka maju menuju Kontes Robot Indonesia 2015.[11]
Pada 17 November 2015 Tim RobotikaUniversitas Brawijaya (UB) merupakan salah satu peserta pameran yang ikut mengisi stan dalam acara Creator Fest (CF) di gedung Samantha Krida. Tim Robot UB dalam acara CF kali ini memamerkan tiga buah Robot andalan mereka dalam mengikuti kontes. Tidak hanya sekedar memamerkan, Tim ini juga memberikan penjelasan mengenai cara kerja ketiga Robot tersebut kepada para pengunjung.[12]
Pada 13 Maret 2016 Ratusan anak yatim piatu di wilayah Malang Selatan diajak berinteraksi dengan ‘Robot’ di Pendopo Kepanjen, Kabupaten Malang pagi ini. Bersama Tim RobotikaUniversitas Brawijaya (UB), ratusan anak binaan Yatim Mandiri Kepanjen ini diajari bagaimana karakter Robot. Selain itu anak-anak ini juga diajarkan bagaimana teknik membuat Robot. Di samping itu, melalui acara ini Tim Robotika UB ingin mengenalkan lebih jauh tentang Robot.[13]
Pada 4 Mei 2016 Empat RobotTeknik ElektroUniversitas Brawijaya akan bertanding dalam kompetisi regional pada tanggal 5 – 7 Mei. Dari kompetisi Robot tingkat regional IV, pemenangnya kemudian akan didelegasikan ke kompetisi Robot tingkat Nasional.[14]
Pada 17 Agustus 2016 Tim RobotikaUniversitas Brawijaya Malang tak mau ketinggalan dalam menyemarakkan peringatan kemerdekaan Republik Indonesia ke-71. Mereka menggelar upacara bendera di dalam kampus, Rabu, 17 Agustus 2016. Petugas dan peserta upacara tak sembarangan, mereka terdiri atas Robot yang dikendalikan oleh para MahasiswaTeknik Elektro. Atraksi para Robot ini diunggah di situs Youtube. Setiap Robot memiliki peran masing-masing. Robot yume bertugas sebagai pembawa bendera. Bendera berukuran kecil itu dilipat dan diletakkan di atas badan Robot berkaki sedang ini. Robot yume berjalan perlahan mendekati tiang bendera.Robot reena bertugas sebagai dirijen lagu Indonesia Raya saat Robot mengerek bendera sampai ke ujung tiang. Tubuh Robot reena dibalut pakaian daerah.[15]
Tim Robot TEUB memiliki enam sub-divisi. yaitu non teknis, KRAI (Kontes Robot ABU ROBOCON Indonesia), KRPAI (Kontes Robot Pemadam Api Indonesia), KRSI (Kontes Robot Seni Indonesia), dan divisi baru KRSBI (Kontes Robot Sepak Bola Indonesia). Tim Robot TEUB setiap tahunnya mengikuti KRI pada setiap divisi, setelah melalui proses Internal Battle dengan tim dari fakultas lainnya di Universitas Brawijaya. Jam kerja Tim Robot TEUB, dari Minggu sampai Jumat malam, pukul 20.00 – 02.00 dini hari. Setiap anggota tim bertindak sebagai asisten yang bertanggung jawab atas kegiatan yang berlangsung di Laboratorium. Lab Mekatronik dikenal sebagai “Lab Yang Tak Pernah Mati”, dimana selalu ada aktivitas penelitian dan pengembangan yang berkesinambungan oleh Mahasiswa.[20]
Tim KRAI (dulunya KRI) merupakan tim Robot yang pertama kali berdiri di Teknik ElektroUniversitas Brawijaya. Sempat bergabung dengan Jurusan Teknik Mesin Universitas Brawijaya, kemudian tim dipisah menjadi dua di jurusan masing-masing. KRAI merupakan ajang kontes Robot dimana pemenangnya akan mewakili Indonesia dalam kompetisi internasional ABU Robocon. Kompetisi tersebut merupakan kontes Robot antar negara yang tergabung dalam Asia-Pacific Broadcasting Union (ABU). ABU adalah organisasi penyiaran di kawasan negara-negara Asia PAsifik yang beranggotakan lebih dari seratus stasiun televisi dan radio dari lima puluh Negara. Dalam hal ini Indonesia diwakili oleh Televisi Republik Indonesia sebagai anggota. Setiap tahunnya, kontes ini memiliki tema dan peraturan pertandingan yang berbeda-beda, sesuai negara penyelenggara kontes tingkat Internasional. Sebelum maju ke tingkat Internasional, setiap Negara harus menyelenggarakan kontes di Negara masing-masing, dengan tema dan peraturan yang sesuai peraturan internasional.
Tim KRPAI terdiri dari dua divisi, yaitu KRPAI Beroda dan KRPAI Berkaki. Pada saat penyelenggaraan KRI Tahun 2003, dirasakan perlunya suatu jenis kontes Robot serupa yang secara khusus memiliki kecerdasan buatan. Oleh karena itu, pada tahun 2004 diselenggarakanlah Kontes Robot Cerdas Indonesia (KRCI) untuk yang pertamakalinyda guna mendorong peningkatan kualitas Robot terutama pada sistem kontrolnya. Sejak tahun 2013, namanya sepakat diganti dengan Kontes Robot Pemadam Api Indonesia (KRPAI). Penyelenggaraan KRPAI ini, diharapkan dapat berjalan secara paralel dan saling melengkapi dengan penyelenggaraan KRI dimasa-masa mendatang, sehingga diharapkan kemampuan Robot yang akan ikut dalam kontes Robot tersebut akan semakin meningkat secara tajam. Keberhasilan penyelenggaraan KRPAI selama ini dapat dibuktikan dengan perolehan medali emas dua kali untuk kategori Fire Fighting Robot Contest beroda dan berkaki pada Intelligent Fire-Fighting Robot Contest yang diselenggarakan di Trinity College, Hartford, Connecticut, Amerika Serikat. Format aturan pertandingan dalam KRPAI 2013 dipilih dari aturan kontes Robot sejenis yang telah diselenggarakan secara teratur yaitu Intelligent Fire-Fighting Robot Contest yang diselenggarakan di Trinity College, Hartford, Connecticut, Amerika Serikat dan telah berlangsung lebih dari empat belas tahun.
Tim KRSI merupakan tim yang membuat Robot humanoid otomatis yang bisa menari tarian daerah mengikuti irama musik berdasarkan tema yang berbeda setiap tahunnya. Kontes Robot Seni Tari Indonesia (KRSI) merupakan suatu ajang kompetisi perancangan, pembuatan dan pemrograman Robot yang disertai dengan unsur-unsur seni dan budaya bangsa Indonesia khususnya seni tari yang telah terkenal di bumi pertiwi. Tujuan dari kontes Robot ini adalah untuk menumbuh kembangkan kreativitas dan minat para Mahasiswa dalam teknologi maju, khususnya teknologi Robotika yang selain diperuntukkan bagi industri juga diharapkan dapat membantu kegiatan manusia sehari-hari serta seni budaya khususnya sen tari. KRSI pertamakali diadakan pada tahun 2009, sementara Tim KRSI TEUB pertamakali mengikuti kejuaraan tahun 2010. Hingga saat ini tim KRSI TEUB dikenal sebagai satu dari sedikit tim KRSI di indonesia yang menggunakan Robot humanoid rancangan Mahasiswa sendiri.
Tim KRSBI adalah tim termuda yang merupakan ekspansi dari tim KRSI TEUB. Pada awalnya keduanya masih satu manajemen, yang tergabung dalam “The Humanoid Division”. Pada tahun 2013 tim ini berdiri dan langsung melaju ke tingkat Nasional untuk mewakili Universitas Brawijaya dalam ajang KRSBI. Kontes Robot Sepak Bola Indonesia (KRSBI) tahun 2013 ini adalah nama baru bagi Kontes Robot Cerdas Indonesia (KRCI) Robo Soccer Humanoid League (RSHL) tahun 2012 yang diselenggarakan sejak tahun 2009 dengan nama awal KRCI Expert Battle. KRSBI merupakan kontes Robot sepak bola nasional yang sekaligus menjadi ajang kualifikasi nasional untuk mewakili Indonesia dalam RoboCup yang merupakan kompetisi Robot sepak bola resmi tingkat dunia di bawah organisasi RoboCup , seperti organisasi FIFA dalam kejuaraan dunia sepak bola manusia. Kontes Robot nasional divisi sepak bola ini adalah salah satu Program Kreativitas Mahasiswa yang sangat strategis yang ke depannya didesain untuk dapat menjadi unggulan objek penelitian dan edukasi rekayasa Robotika tingkat dunia dengan kiblat langsung kepada komunitas yang sama di seluruh dunia. Divisi ini lahir pada tahun 2009 dengan tema awal mirip Robot pemadam api namun berhadap-hadapan untuk berebut memadamkan api. Pada tahun 2010, yaitu tahun ke-2 nama divisinya disederhanakan menjadi KRCI Divisi Battle dengan tingkat kesulitan yang lebih tinggi, yaitu pengenalan objek. Temanya menghendaki Robot memiliki kemampuan pengenalan citra (image) melalui kamera karena objek yang diperebutkan adalah bola-bola berwarna tertentu yang diletakkan di tempat-tempat tertentu. Hal ini sebagai persiapan untuk secara total divisi ini berafiliasi ke RoboCup divisi Kid Size Humanoid League Robo Soccer.
Laboratorium Mekatronika dan Robotika (Lab Mekatronik) Teknik ElektroUniversitas Brawijaya merupakan Laboratorium yang bergerak dalam penelitian dan pengembangan bidang keilmuan mekatronika dan Robotika. Lab ini menjadi markas besar Tim RobotTeknik ElektroUniversitas Brawijaya (TEUB) yang melakukan kegiatan mulai dari rekrutmen, riset, produksi, hingga pengujian Robot-Robot yang dibuat untuk berbagai keperluan, terutama untuk perlombaan Kontes Robot Indonesia (KRI) yang dihelat oleh Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi (Dikti). Selain itu, Laboratorium ini juga biasa digunakan oleh sebagian besar MahasiswaTeknik ElektroUniversitas Brawijaya dalam berbagai kegiatan praktis, seperti pengerjaan alat untuk tugas kuliah, pembuatan alat untuk perlombaan seperti PKM, LCEN, maupun kompetisi kreativitas ilmiah Mahasiswa sejenis, juga dalam kegiatan tugas akhir baik skripsi maupun thesis. Dan tahun ini, akan diselenggarakan praktikum mekatronika dan Robotika untuk MahasiswaTeknik ElektroUniversitas Brawijaya.
Lab Mekatronik akan dijadikan pusat kegiatan Robotika di Universitas Brawijaya yang berkembang pesat dan berlevel Internasional. Dan terlebih lagi, Lab Mekatronika dan Robotika diharapkan dapat memberikan sumbangsih untuk kemajuan dan kemandirian Bangsa Indonesia dalam ilmu pengetahuan dan teknologi.