Teknologi produksi adalah cara meningkatkan produksi dan produktivitas yang dapat diterapkan secara luas dalam industri manufaktur dan jasa.
Ada sembilan area teknologi, yaitu:
- Teknologi Mesin
- Automatic Identifications Systems (AIS) dan Radio Frequency Identification (RFID)
- Pengendalian Proses
- Sistem Visi
- Robot
- Sistem Penyimpanan dan Pengambilan secara Otomatis (Automated Storage and Retrieval Systems–ASRS)
- Kendaraan Terpandu Otomatis (Automated Guided Vehicles–AGV)
- Sistem Manufaktur Fleksibel (Flexible Manufacturing Systems–FMS)
- Manufaktur Terintegrasi Komputer (Computer Integrated Manufacturing–CIM).
Teknologi Mesin
Hampir semua mesin yang melakukan operasi seperti pemotongan, pengeboran, dan penggilingan di dunia sedang mengalami perkembangan pesat dalam hal akulturasi dan pengendalian. Mesin yang baru dapat memodifikasi komponen logam dengan ketelitian kurang dari satu mikron 1/76 rambut manusia. Alat tersebut dapat mempercepat air hingga tiga kali kecepatan suara untuk memotong titanium yang digunakan sebagai peralatan bedah. Sekarang tersedia kecerdasan buatan untuk mengendalikan permesinan baru melalui chip komputer yang memungkinkan pembuatan benda-benda yang lebih kompleks dan lebih tepat dengan lebih cepat. Pengendalian elektronik meningkatkan kecepatan dengan mengurangi waktu pertukaran, mengurangi limbah (karena hanya terjadi kesalahan yang lebih sedikit), dan meningkatkan fleksibilitas. Permesinan dengan mesin dan memori tersendiri disebut mesin Computer Numerical Control (CNC). CNC atau mesin dengan computer dan memorinya sendiri.
Automatic Identifications Systems (AIS) dan Radio Frequency Identification (RFID)
AIS adalah suatu sistem untuk mengubah data menjadi bentuk elektronik, contohnya Barcode. Peralatan baru, mulai dari mesin manufaktur yang terkendali secara numerik hingga mesin ATM, dikendalikan dengan sinyal elektronik digital. Elektron merupakan kendaraan yang hebat untuk mengirimkan informasi, tetapi mereka memiliki keterbatasan utama hampir semua data MO tidak berbentuk bit dan byte. Oleh karena itu, manajer operasi harus mendapatkan data berbentuk elektronik, Membuat data menjadi digital dilakukan dengan menggunakan komputer, kode garis, frekuensi radio, karakter optikal dalam cek bank, dan lain-lain. Automatic Identifications Systems (AIS) membantu mengubah data menjadi bentuk elektronik yang mudah dimanipulasi.
Karena biayanya yang rendah dan penggunanya yang terus meluas, Radio Frequency Identification (RFID) perlu diperhatikan secara khusus. RFID adalah rangkaian terintegrasi dengan antena kecilnya sendiri yang menggunakan gelombang radio untuk mengirimkan sinyal dalam jarak terbatas, biasanya beberapa yard. Kartu RFID menyediakan identifikasi unik yang memungkinkan pelacakan dan pemonitoran bagian, palet, orang dan hewan atau apapun bergerak. RFID tidak harus dalam jarak pandang antara pembaca dan kartunya. Dengan RFID kasir dapat memindai seluruh isi keranjang belanja dalam hitungan detik.
Pengendalian Proses
Pengendalian proses adalah penggunaan teknologi informasi untuk memantau dan mengendalikan suatu proses fisik. Sebagai contoh, pengendalian proses digunakan untuk mengukur kelembaban dan ketebalan kertas ketika melewati sebuah mesin kertas dengan kecepatan ribuan kaki per menit. Pengendalian proses juga digunakan untuk menetapkan dan mengendalikan temperatur, tekanan, dan kualitas dalam proses penyulingan minyak, proses petrokimia, pabrik semen, penggilingan baja, reaktor nuklir, dan fasilitas yang terfokus pada produk lainnya.
Sistem Visi
Sistem Visi memadukan teknologi kamera video dan computer, serta sering digunakan dalam pemeriksaan. Pemeriksaan visual merupakan tugas penting dihampir semua proses pengolahan makanan dan organisasi manufaktur. Terlebih lagi, dalam banyak penerapan, pemeriksaan visual yang dilakukan manusia merupakan pekerjaan yang membosankan, memusingkan dan sangat mungkin terjadi kesalahan. Oleh karena itu, sistem visi digunakan secara luas saat barang yang diamati sangat mirip. Sistem visi digunakan untuk memastikan terdapat sealant dan dalam jumlah yang cukup dalam transmisi mesin cuci Whirpool, dan untuk memeriksa perakitan saklar pada pabrik Foster di Des Plaines, Illinois. Secara konsisten, sistem visi memang cukup akurat, tidak menjadikan pekerja bosan, dan dengan biaya yang tidak terlalu besar. Sistem ini sangat unggul bagi mereka yang mencoba melakukan pekerjaan ini.
Robot
Bila suatu mesin cukup fleksibel dan mampu memegang, memindahkan, atau mengambil barang, maka disebut Robot. Robot adalah peralatan mesin yang mungkin memiliki beberapa saraf elektronik yang disimpan dalam chip semikonduktor yang akan menyalakan sejumlah motor dan saklar. Berfungsi karena impuls elektronik yang mengaktifkan motor dan tombol. Robot dapat digunakan secara efektif untuk melakukan tugas-tugas yang umum bersifat monoton dan berbahaya, atau tugas-tugas yang dapat dikerjakan secara lebih baik dengan menggunakan mesin sebagai pengganti tenaga manusia. Pekerjaan yang membutuhkan konsistensi, akurasi, kecepatan, kekuatan, atau daya dapat ditingkatkan dengan menggantikan manusia dengan mesin.
Automated Storage and Retrieval Systems (ASRS)
Karena terdapat banyak sekali kesalahan yang dilakukan manusia dalam sistem pergudangan, dibuatlah gudang yang dapat dikendalikan oleh komputer. Sistem yang dikenal sebagai Automated Storage and Retrieval Systems (ASRS) menyediakan penempatan serta pengambilan komponen dan produk secara otomatis dari dan menuju tempat tertentu di dalam gudang. Sistem ini biasa digunakan dalam fasilitas distribusi perdagangan eceran, seperti Wal-Mart, Tupperware, dan Benetton. Sistem ini juga digunakan di area persediaan dan pengujian dari perusahaan manufaktur.
Automated Guided Vehicles (AGV)
Penanganan bahan secara otomatis dapat berbentuk rel tunggal, ban berjalan, robot, atau automated guided vehicles. Automated Guided Vehicles (AGV) adalah kereta yang dipandu dan dikendalikan secara elektronik yang digunakan dalam proses manufaktur untuk memindahkan komponen dan peralatan. AGV juga digunakan di perkantoran untuk memindahkan surat, juga di rumah sakit dan penjara untuk mengantar makanan.
Flexible Manufacturing Systems (FMS)
FMS adalah suatu sistem yang menggunakan sel kerja otomatis yang dikendalikan oleh sinyal elektronik dari fasilitas komputer terpusat yang biasa. Sebuah FMS bersifat fleksibel karena peralatan penanganan bahan dan mesinnya dikendalikan dengan sinyal elektronik (program komputer) yang mudah diubah. Operator hanya memasukan program baru yang dibutuhkan untuk memproduksi produk yang berbeda-beda. Hasilnya adalah sebuah sistem yang dapat memproduksi dengan volume rendah, tetapi sangat beragam. Bagaimanapun juga, FMS bukanlah merupakan obat mujarab untuk semua masalah karena setiap komponen (mesin dan peralatan penanganan bahan) memilik keterbatasan fisiknya masing-masing. Sebuah FMS juga memiliki persyaratan komunikasi yang ketat di antara berbagai komponen unik di dalamnya. Walaupun demikian, pengurangan waktu untuk pertukaran alat dan penjadwalan yang lebih akurat menghasilakan waktu produksi yang lebih singkat dan utilisasi yang meningkat. Karena terdapat kesalahan yang lebih sedikit, limbah yang lebih sedikit juga menurunkan biaya. Keutamaan inilah yang dicari para manajer operasi: fleksibilitas untuk menghasilkan produk yang terkustomisasi, peningkatan utilisasi untuk mengurangi biaya, dan perbaikan waktu produksi untuk memperbaiki respons pada pelanggan.
Computer Integrated Manufacturing (CIM)
FMS dapat diperluas secara elektronik ke departemen rekayasa dan pengendalian persediaan, dan departemen pergudangan dan pengiriman. Dengan cara ini, Computer Aided Design (CAD) menghasilkan perintah elektronik yang diperlukan untuk menjalankan mesin dengan kendali numerik. Dalam sebuah lingkaran Computer Integrated Manufacturing, suatu perubahan dalam desain yang diawali pada sebuah terminal CAD dapat menghasilkan perubahan komponen yang dihasilkan di shop floor dalam hitungan menit. Ketika kemampuan ini dipadukan dengan pengendalian persediaan, penggudangan, dan pengiriman sebagai bagian dari sebuah FMS, keseluruhan sistem ini disebut sebagai Computer Integrated Manufacturing (CIM). FMS dan CIM mengurangi perbedaan antara produksi yang bervolume rendah/berkeragaman tinggi dan produksi yang bervolume tinggi/berkeragaman rendah. Teknologi informasi memungkinkan FMS dan CIM untuk mengatasi meningkatnya keragaman produk dan meningkatnya volume.
Referensi
- Heizer, Jay (2009). Manajemen Operasi. Jakarta: Salemba Empat.