Tari Orek-Orek adalah kesenian tradisional berupa tarian pergaulan yang merupakan perpaduan antara gerak tari dan nyanyian yang diiringi tetabuhan yang cara memukulnya salah satunya dengan dikorek.
Bentuk permainan
Mengikuti pola/ bentuk teater/ tontonan yang diselingi gerak, tari, nyanyi dan kemudian pesan dapat disampaikan melalui tembang.
Pemain
Pemain putera dan puteri antara 4 – 10 orang penari sekaligus pemain/ pendukung cerita ( dengan menyesuaikan panggung yang tersedia, dan ini belum termasuk pengiring/ pengrawit )
Pengiring
Gamelan yang dipakai laras slendro, tetapi tidak selengkap gamelan slendro yang ada. Gamelan tersebut biasanya disebut gamelan “ thuk – brul “ ( bhs. Jawa gathuk gabrul ), yang terdiri dari:
- Bonang Barung
- Saron Penerus
- Kendhang
- Kempul
- Gong
- Keprak/Kecrek
- Drumb
Pakaian/kostum
Sama dengan pakaian kethoprak atau disesuaikan cerita yang dibawakan untuk
putra, dan khusus untuk putri mamakai pakaian sama dengan pakaian gambyong
tari jawa
Pementasan
Semua pementasan dilakukan pada acara-acara resmi, sedekah laut, sedekah desa dll. Dimana merupakan ucapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas keberhasilan dalam bertani/bercocok tanam, mencari ikan dll. Kemudian berkembang dipentaskan pada acara-acara orang punya kerja, hiburan pada acara-acara resmi Pemerintah Daerah juga dalam penyambutan tamu-tamu Negara yang datang ke Rembang.[1]
Referensi