Tari baris cina adalah tarian tradisional yang berasal dari Denpasar, Bali khususnya dari Desa Renon dan Sanur. Tarian sakral ini dianggap sebagai simbol dari kesiapsiagaan prajurit yang hendak bertarung dalam peperangan. Ciri khas dari tarian ini terletak pada pakaian dan atribut serta gerakan yang ditampilkan oleh para penari. Sebagian besar atribut dan pakaiannya berasal dari luar negeri, seperti topi dari Australia dan pedang dari Tiongkok. Atribut lainnya adalah celana panjang, baju lengan panjang dengan segempal kain sarung serta kacamata hitam. Sementara itu gerak tarinya menyerupai gerakan dalam seni beladiri pencak silat.[1][2]
Biasanya tarian ini dimainkan dalam upacara dewa yadnya dengan diiringi musik gamelan gong beri (gong tanpa pencon) di berbagai pura. Sesuai namanya, yakni baris cina, tarian ini diyakini mendapatkan pengaruh dari Tiongkok.[3] Tari baris cina telah ditetapkan sebagai warisan budaya takbenda Indonesia asal Denpasar, Bali pada 7 Agustus 2018.[1]
Referensi
- ^ a b Antara (2018-08-08). Nariswari, Rita, ed. "Ini 4 Warisan Budaya Tak Benda Indonesia Baru yang Asli Denpasar". Tempo.co. Diakses tanggal 2019-02-19.
- ^ JawaPos.com (2017-12-31). "Baris Cina, Bukti Kesakralan Renon". JawaPos.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-02-19. Diakses tanggal 2019-02-19.
- ^ wakhyuningngarsih (2018-01-03). "Tari Baris Cina: Varian Baris yang Diduga Mendapat Pengaruh Budaya Cina". Balai Pelestarian Nilai Budaya Bali, NTB, NTT (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-02-19. Diakses tanggal 2019-02-19.