Tambang Kayelekera
Tambang tersebut dibuka secara resmi pada 17 April 2009 oleh presiden Malawi saat itu, Bingu wa Mutharika. Pada 2014, tambang dalam mode perawatan dan pemeliharaan karena pasar uranium yang tertekan. Saat berproduksi, tambang tersebut mengekspor kontainer uranium oksida melalui pelabuhan Teluk Walvis. Tambang tersebut tidak menguntungkan bagi operatornya dan telah mendapat tentangan dari organisasi dan individu yang peduli dengan konsesi pajak tambang, operasi, kepatuhan terhadap hukum dan peraturan, dan potensi dampaknya terhadap keselamatan manusia dan lingkungan.[7][8] Referensi
|
Portal di Ensiklopedia Dunia