Keputusan Menteri Kehutanan No. 270/Kpts-II/1991 tanggal 20 Mei 1991, telah ditetapkan Kawasan Taman Wisata Alam Bukit Soeharto seluas ± 61.850 hektare.
Berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor. SK.419/Menhut-II/2004 tanggal 19 Oktober 2004, tentang Perubahan fungsi Taman Wisata Alam Bukit Soeharto seluas ± 61.850 hektare yang terletak di Kabupaten Kutai Kartanegara dan Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur menjadi Taman Hutan Raya.
Tujuan Penunjukan wilayah ini adalah untuk melindungi, menjaga kelestarian dan menjamin pemanfaatan potensi kawasan dan berfungsi sebagai wilayah untuk koleksi tumbuhan dan satwa yang
alami atau bukan alami, jenis asli dan atau bukan asli yang dapat dipergunakan
untuk kepentingan penelitian, pengetahuan, pendidikan, menunjang budidaya,
pariwisata dan rekreasi.
Calon Ibu Kota Negara
Taman ini menjadi kandidat Lokasi Ibu Kota Negara (IKN) menggantikan Jakarta, hal ini dengan ditandai dengan adanya kunjungan Presiden RI Joko Widodo, Pada tanggal 7 Mei 2019. Seperti halnya Jonggol, Bogor yang sempat ditetapkan menjadi kandidat Ibu Kota Negara oleh Presiden RI Soeharto pada tahun 1994.
Ekosistem
Ekosistem tahura ini terdiri dari hutan campuran Dipterocarpaceae dataran rendah, hutan kerangas, hutan pantai, semak belukar dan alang-alang.
Flora
Kawasan Taman Hutan Raya Bukit Soeharto pada saat ini telah berubah sebagai
ekosistem hutan tanaman yang merupakan upaya rehabilitasi dengan berbagai
jenis tanaman seperti Acasia (Acasia mangium), Sengon (Albasia sp.), Mahoni
(Swietenia mahagoni spp),
flora asli yang didominasi jenis Meranti (Shorea sp.), dan sebagian merupakan
hutan penelitian berupa persemaian berbagai jenis flora seperti Mahang
(Macaranga hypoleuca), di antaranya jenis dilindungi seperti Ulin (Eusideraxylon
zwageri), Kayu arang (Diospyros sp.), dan Kempas (Koompassia malaccensis),
Palaman (Iristania spp), Resak (Vatica spp), Bayur (Pterospermum spp), Gmelina
(Gmelina arborea), Karet (Havea brasiliensis), Rotan (Calamus sp), Aren (Arenga
catechu), Ketapang (Terminalia catappa).
Fauna
Orang utan (Pongo Pygmaeus), terdapat di Fasilitas rehabilitasi Pusat
Reintroduksi Orang Utan Wanariset Samboja, Beruang madu (Helarctros
malayanus), Macan dahan (Neofelis nebulosa), Landak (Hystrix brachyura),
Owa-Owa (Hylobates muelleri), Burung Enggang (Buceros rhinoceros), Kera Ekor
Panjang (Macaca fascicularis), Trenggiling (Manis javanica), Rusa Sambar
(Cervus unicolor), Kuau Besar (Lophura sp), Biawak (Varanus salvator), Tupai
(Tupaia sp), Musang (Cynogalesp), Babi Hutan (Sus sp), Cucak Rawa
(Pycnonotus zeylanicus).
Aksesibilitas
Kawasan Taman Hutan Raya Bukit Soeharto terletak di Kabupaten Kutai
Kartanegara dan sebagian kecil di Kabupaten Panajam Paser Utara Kalimantan
Timur. Sebagian kawasan terpotong oleh jalan poros Samarinda-Balikpapan.
Untuk menuju kawasan dapat ditempuh dengan jalan darat dari Samarinda
kurang lebih 1,5 jam atau dari Balikpapan kurang lebih 45 menit.