Surya InstituteSurya Institute atau yang lebih dikenal dengan singkatan SI, adalah yayasan pendidikan yang didirikan pada tahun 2006 oleh Prof. Yohanes Surya, Ph.D., seorang fisikawan yang dikenal dengan kiprahnya menghantarkan anak-anak Indonesia meraih berbagai prestasi tertinggi di ajang Olimpiade Fisika Internasional. Pada 2014, Surya Institute berkembang dan mengelola tiga institusi: Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Surya, Surya University dan Surya Center for Learning Excellence (SCLE).[1] Kegiatan dan MetodeOrganisasi ini sering bekerjasama dengan pemerintah pusat hingga daerah,[2] organisasi lokal, perusahaan swasta dan komunitas internasional untuk mengadakan penelitian dan pengembangan materi ajar serta metode pengajaran.[3] Selain itu juga rutin menjadi organisator kegiatan-kegiatan mengenai sains dunia, misalnya Olimpiade Fisika tingkat Dunia dan Asian Physics Olympiad. Untuk kegiatan lainnya, Surya Institute juga mengadakan kegiatan-kegiatan pelatihan guru, seminar, road show, TV show, talk show, science camp, dan sebagainya. Beberapa kegiatan besar yang telah dilakukan oleh Surya Institute adalah menyelenggarakan:
Program Daerah TertinggalPada tahun 2009, yayasan ini bekerjasama dengan pemda daerah-daerah tertinggal mengembangkan matematika GASING (Gampang Asyik dan menyenangkan), di mana anak-anak daerah tertinggal dididik untuk menguasai ilmu matematika dengan metode yang mudah. Hasilnya, siswa yang awalnya dinilai “bodoh” atua kurang mampu, ternyata memiliki kemampuan untuk menguasai materi pada mata pelajaran matematika kelas 1-6 SD dalam waktu hanya 6 bulan.[13] Hingga tahun 2012, program GASING masih diimplementasikan diberbagai daerah tertinggal terutama di pedalaman Papua. Program ini kemudian juga dikembangkan kepada beberapa kelompok masyarakat seperti ibu-ibu rumah tangga yang disebut dengan program Gipika (Gerakan Ibu-Ibu Pandai Matematika).[14] Selain mendidik melalui metode GASING, yayasan ini juga rutin mencari anak-anak Papua di beberapa sekolah dasar terpencil yang memiliki kemampuan kurang untuk dilatih Matematika di SURE Center kawasan Summarecon Serpong, Tangerang hingga mereka berhasil menorehkan prestasi mengharumkan nama Indonesia di ajang event internatsional, seperti olimpiade matematika tingkat asia (Asian Science and Mathematics Olympiad for Primary School / ASMOPS).[15] Prestasi-prestasi anak Papua ini sempat mengundang decak kagum negara-negara sahabat, seperti Amerika Serikat.[16] Ambon Pandai MatematikaPada 1 Oktober 2012, Surya Institute bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten/Kota Ambon, mengadakan acara "AMBON PANDAI MATEMATIKA".[17] Sekitar 39.000 siswa dari 206 Sekolah Dasar Negeri dan swasta sekota Ambon berkumpul di Stadion Mandala Remaja, Karang Panjang untuk belajar matematika metode GASING (Gampang Asyik dan Menyenangkan). Pada kesempatan itu pula Prof. Yohanes Surya, Ph.D. selaku pendiri Surya Institute, datang dan mendemokan bagaimana belajar Matematika metode GASING. Acara ini juga memecahkan rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) untuk pembelajaran Matematika GASING dengan peserta terbanyak.[18] Gerakan Keluarga Pintar Matematika, PalembangPada 23 Mei 2015, Surya Institute bekerjasama dengan Super Bimbel GSC dan Kompas Gramedia mengadakan Pemecahan Rekor Dunia (Guiness World Record) untuk Gerakan Keluarga Pintar Matematika di Palembang Sports and Convention Center, Kota Palembang. Pada kesempatan itu Prof. Yohanes Surya, Ph.D. mengajar berhitung Matematika dengan Metode Gasing selama 2 jam dihadapan 2905 peserta, yang terdiri dari murid SMA, Guru-guru di daerah Palembang dan sekitarnya dan para pejabat daerah.[19][20] Pemecahan rekor dunia yang dilaksanakan dalam rangka peringatan hari pendidikan nasional (Hardiknas) ini, dikemas dalam kegiatan bertemakan Jembatan Emas Anak Bangsa. Rekor dengan jumlah peserta 2905 ini, menumbangkan rekor dunia yang dipegang Nigeria dengan jumlah peserta 2381 orang.[21] Lihat jugaReferensi
Pranala luar
|