Untuk orang lain dengan nama yang sama, lihat
Sunarto.
Yang Mulia H. Sunarto, (lahir 11 April 1959) adalah seorang hakim Indonesia yang menjabat Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia periode 2024–2029. Ia menggantikan Muhammad Syarifuddin setelah memenangi proses pemilihan yang digelar pada tanggal 16 Oktober 2024. Sunarto sebelumnya menjabat sebagai Wakil Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia Bidang Yudisial.
Riwayat Hidup
Sunarto lahir di Sumenep pada 11 April 1959 dari pasangan H.R. Moh. Tahir Ardikusumo dan Hj. R.A. Su'udiyah. Masa kecilnya dihabiskan di Sumenep, tempat ia menempuh pendidikan dasar hingga menengah atas. Setelah lulus dari pendidikan menengah, Sunarto melanjutkan studi ke Fakultas Hukum Universitas Airlangga, Surabaya, dan meraih gelar Sarjana Hukum pada tahun 1984.
Sunarto mengawali karier sebagai Calon Hakim di PN Surabaya dan juga diberikan amanat oleh Ketua Pengadilan setempat (pada masa itu) untuk membantu bidang kepegawaian. Pengabdiannya sebagai Hakim bermula pada tahun 04 Juli 1987 di PN Merauke. Ia bertugas di sana hingga 23 Mei 1992. Dari PN Merauke, Sunarto dipindah ke PN Blora. Ia mengemban tugas di wilayah perbatasan Jawa Tengah-Jawa Timur itu dari tahun 1992 hingga 1998. Setelah itu, pada tahun 1998—2003, Sunarto pindah tempat tugas di PN Pasuruan. Kemudian, pada tahun 2001 Sunarto berhasil meraih gelar Pascasarjana Hukum Bisnis pada Universitas Islam Indonesia Yogyakarta.
Karier Sunarto mulai menanjak ketika dipindah ke PN Trenggalek. Pada tahun 2003, ia diangkat menjadi Wakil Ketua PN Trenggalek dan pada tahun yang sama pula, posisinya naik menjadi Ketua PN Trenggalek. Pada tahun 2005 saat usianya menginjak 46 tahun, Sunarto diangkat menjadi Hakim Tinggi dengan penugasan pertama di Pengadilan Tinggi Gorontalo. Tidak sampai dua tahun bertugas di sana, Sunarto ditarik ke Jakarta untuk menjadi Hakim Tinggi pengawas pada Badan Pengawasan MA. Tugas itu diembannya sejak tahun 2006 hingga tahun 2010. Pada tahun 2010 karier Sunarto menanjak lagi, di Badan Pengawasan MA RI, ia diberi amanah menjadi Inspektur Wilayah II. Kemudian, Sunarto berhasil meraih gelar Doktoral Ilmu Hukum pada Universitas Airlangga pada tahun 2012.
Pada 30 September 2013, Sunarto dilantik Ketua MA Hatta Ali untuk menjadi orang yang paling bertanggung jawab dalam mengawasi perilaku Hakim (Kepala Badan Pengawasan). Sunarto juga sempat ditolak sebanyak 2 kali sebagai Calon Hakim Agung oleh DPR pada tahun 2013—2014. Di tahun 2015, ia pun berhasil menjadi Hakim agung. Tahun 2017 lalu Sunarto dilantik sebagai Ketua Kamar Pengawasan.
Di lingkungan Mahkamah Agung, sosok Sunarto yang kini mendapat amanah sebagai Ketua Mahkamah Agung dikenal sebagai sosok yang religius, rendah hati, berintegritas tinggi dan berpembawaan kalem. Dalam sidang paripurna khusus MA yang diselenggarakan pada tanggal 16 Oktober 2024, Sunarto terpilih sebagai Ketua Mahkamah Agung melalui proses pemungutan suara oleh para hakim agung. Sunarto juga menjadi Ketua Majelis Wali Amanat (MWA) Universitas Airlangga, menggantikan Prof. Dr. M. Hatta Ali, SH, MH.[4]
Pada 10 Juni 2024, Sunarto mendapatkan gelar guru besar kehormatan atau honoris causa dari Universitas Airlangga (HCUA) atas dedikasi, jasa, dan sumbangsihnya terhadap ilmu hukum di Indonesia.[5] Dalam pengukuhannya sebagai guru besar kehormatan, Sunarto membawakan orasi ilmiah berjudul "Makna Penegakan Hukum dan Keadilan dalam Perkara Perdata".[6]
Referensi
|
---|
Pimpinan | |
---|
Hakim Anggota | Perdata | |
---|
Pidana | |
---|
Tata Usaha Negara | |
---|
Agama | |
---|
Militer | |
---|
|
---|
Diurutkan berdasarkan tanggal pengangkatan |