Stasiun Ponorogo (PO) adalah stasiun kereta api nonaktif yang terletak di Banyudono, Ponorogo, Ponorogo. Stasiun yang terletak pada ketinggian +99 meter ini termasuk dalam Wilayah Penjagaan Aset VII Madiun.
Stasiun ini diresmikan bersamaan dengan pembukaan jalur segmen Mlilir–Ponorogo pada tanggal 1 September 1907 dengan panjang 9 km. Alhasil, jalur yang panjangnya sejauh 32,5 km dari Madiun ini selesai dibangun.[1]
Terdapat perpanjangan jalur ke Slahung. Pada tanggal 1 November 1907, jalur kereta api Ponorogo–Balong resmi dibuka sejauh 17 kilometer. Aslinya, Stasiun Balong direncakan sebagai titik terminus, tetapi seiring meningkatnya pengangkutan batu gamping ke Slahung, maka dilanjut dengan Balong–Slahung pada tanggal 1 Agustus 1922. Alhasil, panjang jalur kereta api sejauh 25,5 km selesai dibangun.[2]
Dahulu stasiun ini memiliki 5 jalur kereta api dengan jalur ke-4 adalah percabangan menuju Badegan, tetapi sayang, percabangan ini sudah tidak ada sejak zaman pendudukan Jepang karena dibongkar oleh pekerja romusa pada tahun 1943.[3] Stasiun ini merupakan stasiun yang cukup besar dan dilengkapi dengan depo lokomotif dan pemutar rel.
Kini kondisi bangunan stasiun masih terawat dengan baik dan dijadikan sebagai warung dan kios. Kios dan warung itu diberi nama "Stasiun" untuk menandakan bahwa bangunan tersebut memang dahulunya merupakan stasiun.
Galeri
Referensi