Baca informasi selengkapnya disini:
Supply Chain Management System (SCM).
Sistem manajemen rantai pasokan adalah salah satu jenis sistem antar organisasi karena mereka mengotomatisasi aliran informasi melintasi batas-batas organisasi. [1]Jaluran yang menfasilitasi aliran sumber daya fisik dari pemasok kepada perusahaan dan selanjutnya kepada pelanggan disebut rantai pasokan (supply chain). Aliran sumber daya melalui rantai pasokan harus dikelola untuk memastikan bahwa aliran tersebut terjadi dengan cara yang tepat waktu dan efisien; proses ini disebut sebagai manajemen rantai pasokan (supply chain management). Manajemen rantai pasokan terdiri atas aktivitas-aktivitas berikut ini: [2]
· Meramalkan permintaan pelanggan.
· Membuat jadwal produksi.
· Menyiapkan jaringan transportasi.
· Memesan persediaan pengganti dari para pemasok.
· Menerima persediaan dari pemasok.
· Mengelola persediaan-bahan mentah, barang dalam proses, dan barang jadi.
· Melakukan poduksi.
· Melakukan transportasi sumber daya kepada pelanggan.
· Melacak aliran sumber daya dari pemasok di dalam perusahaan, dan kepada pelanggan.
Sistem informasi perusahaan dapat digunakan dalam melaksanakan tiap-tiap aktivitas di atas.
Seiring dengan mengalirnya sumber daya melalui rantai pasokan maka mereka akan dapat dilacak secara elektronis, langkah demi langkah. Seiring dengan bergeraknya sumber daya melalui rantai pasokan, setiap tindakan akan dicatat dalam terminal komputer yang terdapat di lokasi pemasok, di dalam area penerimaan perusahaan, di dalam area persediaan dan produksi perusahaan, di dalam area pengiriman perusahaan, di dalam kendaraan yang digunakan oleh transportir, dan di lokasi pelanggan. Data dimasukkan ke dalam terminal melalui input keyboard, pemindaian kode batang, atau ID frekuensi radio. Seiring dengan terkumpulnya data, sistem informasi perusahaan akan diperbarui untuk menggambarkan lokasi terakhir dari sumber daya yang sedang dilacak. Kemampuan untuk melacak aliran sumber daya seiring dengan terjadinya, akan memberikan kontribusi pada manajemen rantai pasokan. [3]
Perusahaan menggunakan sistem manajemen rantai pasokan (SCM) untuk membantu mengelola hubungan dengan pemasok mereka. Sistem ini membantu pemasok, perusahaan pembelian, distributor, dan perusahaan logistik berbagi informasi tentang pesanan, produksi, tingkat persediaan, dan pengiriman produk dan jasa sehingga mereka dapat memperoleh, memproduksi, dan mengirimkan barang dan jasa secara efisien. [4]
Tujuan utamanya adalah untuk mendapatkan jumlah produk yang tepat dari sumbernya ke titik konsumsinya dalam waktu yang paling singkat dan dengan biaya yang paling rendah. Sistem ini meningkatkan profitabilitas perusahaan dengan menurunkan biaya pemindahan dan pembuatan produk dan dengan memungkinkan manajer membuat keputusan yang lebih baik tentang bagaimana mengatur dan menjadwalkan pengadaan, produksi, dan distribusi. [5]
Referensi
- ^ Loudon, Kenneth C.; Loudon, Jane P. (2016). Management Information Systems: Managing the Digital Firm. England: Pearson Education. hlm. 86. ISBN 9780133898163.
- ^ McLeoad, Jr.,, Raymond; Schell, George P. (2008). Sistem Informasi Manajemen. Jakarta: Salemba Empat. hlm. 33. ISBN 9789796914531.
- ^ McLeod, Jr.,, Raymond; Schell, George P. (2008). Sistem Informasi Manajemen. Jakarta: Salemba Empat. hlm. 33. ISBN 9789796914531.
- ^ Laudon, Kenneth C.; Laudon, Jane P. (2016). Management Information Systems: Managing the Digital Firm. England: Pearson Education. hlm. 85. ISBN 9780133898163.
- ^ Laudon, Kenneth C.; Laudon, Jane P. (2016). Management Information Systems: Managing the Digital Firm. England: Pearson Education. hlm. 85–86. ISBN 9780133898163.