Sistem kelistrikan terisolasi adalah sistem kelistrikan yang hanya mempunyai satu pembangkit listrik. Gardu listrik pada pembangkit listrik ini tidak terhubung ke gardu listrik pada pembangkit listrik lainnya. Penerapan sistem ini umumnya pada industri yang beroperasi di wilayah terpencil. Di daratan, sistem koneksi terisolasi umumnya digunakan pada industri yang berada di kawasan hutan. Salah satu industri tersebut ialah industri pengolahan kayu. Sedangkan di laut, sistem kelistrikan terisolasi banyak ditemukan di lepas pantai. Sistem ini digunakan pada industri pengeboran minyak. Pembangkit listrik yang digunakan berjenis Pembangkit Listrik Tenaga Disel atau Pembangkit Listrik Tenaga Gas. Masalah penyaluran umumnya tidak terjadi karena penyaluran energi listrik hanya ke beban listrik yang berdekatan. Sistem kelistrikan terisolasi juga umum digunakan pada desa yang sementara mengalami elektrifikasi. Perencanaan pembangkitan listrik diperlukan sebelum operasi sistem kelistrikan terisolasi. Perencanaan ini secara garis besar meliputi operasi unit pembangkit, penyediaan bahan bakar, kegiatan pemelihaaran, dan penyediaan suku cadang.[1]
Referensi
- ^ Watiningsih, T., Kholistianingsih, dan Atmadi, P.B. (2014). Pembangkit Tenaga Listrik. Yogyakarta: Graha Ilmu. hlm. 82. ISBN 978-602-262-254-3.