Pihak Kepolisian dan Dinas Perhubungan menegaskan kendaraan ini tidak memerlukan STNK. Disamping itu, Dinas Perhubungan menambahkan pernyataan juga tidak diperlukannya BPKB.[1]
Sumber tenaga
Secara umum sumber tenaga sebuah sepeda motor hibrida adalah akumulator, tapi perkembangan dalam sel bahan bakar menyebabkan terciptanya beberapa prototipe menggunakannya. Beberapa contoh misalnya ENV dari Intelligent Energy memanfaatkan proses Fuel Cell hidrogen, pada Honda teknologi ini diberi nama Honda FC Stack, dan FC-AQEL[2] pada Yamaha. Terdapat pula sepeda motor listrik-hibrida berbahan bakar yang sedang dikembangkan. Contoh jenis ini misalnya adalah Ecycle, dan Gen-RYU[3] dari Yamaha.
.
Dan kini banyak dilakukan inovasi dan terobosan baru dalam menciptakan jenis baterai sebagai sumber energi yang dapat menunjang jarak tempuh kendaraan ini. Seperti Yamaha E-Vino yang diperkenalkan di Indonesia sebagai Motor Listrik Uji Pasar[4] sebelum kemungkinan akan diproduksi massal.
Kinerja kendaraan
Jarak tempuh terjauh yang dapat dicapai oleh sepeda motor listrik di Indonesia pun telah meningkat secara signifikan menjadi 80 km dan untuk jarak tempuh sedemikian hanya perlu mengeluarkan biaya Rp. 900.[5] Sedang untuk jalan menaik kendaraan mampu naik dengan sudut kemiringan sampai 30 derajat. Waktu yang diperlukan untuk mengisi penuh akumulator adalah 8 jam dan akumulator dapat diisi kapan saja tanpa menunggu habis. Dan ini semua terus bergulir seperti yg terangkum dalam uraian sejarah di bawah ini.
Sepeda motor listrik ini dapat dipakai melewati jalan yang tergenang air atau dicuci, yang terpenting dinamo tidak tergenang air.
Cara kerja sepeda motor listrik pada dasarnya sama dengan cara kerja sepeda motor bertenaga bensin: kendaraan ini didorong oleh sebuah mesin, dan mesin tersebut membutuhkan bahan bakar.
Perbedaan utama adalah bahan bakar bensin di motor konvensional diganti dengan baterai atau fuel cell dalam bentuk listrik.
Komponen Utama
Sepeda motor listrik yang ditenagai oleh baterai kemungkinan akan menggunakan banyak ruang yang dibutuhkan untuk rumahan baterai tersebut. Mesinnya sendiri mungkin akan sedikit lebih kecil. Dalam salah satu model, "Enertia", mesin berukuran sekitar sebuah alternator, dan terpasang rendah pada chassis tepat di depan roda belakang. Sebuah rantai dan sprocket menghubungkan motor langsung ke roda belakang.
Tenaga
Tergantung pada jenis baterai yang digunakan, baterai dalam sepeda motor listrik dapat bertahan antara 1,5 sampai 10 tahun. Jenis baterai meliputi:
Lithium Ion
Lithium
Lithium Phosphate
Litihum Ion Fosfat
Lead Acid
Nickel Metal Hydride
Salah satu kelemahan yang dirasakan dari sepeda motor listrik adalah rentang pengisian. Sebagian besar sepeda motor listrik yang sekarang tersedia di pasaran dapat menempuh kisaran 40 (65 km) sampai 100 mil (160 km) sekali isi ulang baterai. Kebanyakan sepeda motor bertenaga bensin akan melebihi jarak tersebut, meskipun hal ini tergantung pada ukuran tangki bensin.
Lama pengisian baterai menjadi kekhawatiran lain pada sepeda motor bertenaga listrik, mengingat waktu mengisi ulang akan mencapai minimal 2 sampai 3 jam. Bandingkan dengan 10 menit atau kurang untuk kebutuhan mengisi tangki bensin, dan ini mungkin menjadi perhatian utama saat mempertimbangkan untuk membeli sepeda motor listrik.
Contoh superbike listrik
Lightning LS-218-200 hp,mampu meraih kecepatan 0–100 km/h dalam waktu dua detik.
Mission R, 160 hp mampu meraih kecepatan o-100 km/h kurang dari tiga detik.
Energica EGO, 136 hp, mampu meraih kecepatan o-100 km/h dalam waktu tiga detik.
Zero SR, 67 hp, mampu meraih kecepatan 0–100 km/h dalam waktu 3,3 detik.
Lito Sora, mampu meraih kecepatan 0–100 km/h dalam waktu 4,7 detik.
Brammo Empulse R, mampu meraih kecepatan 0–100 km/h dalam waktu lima detik.
* Akhir 1860: Referensi pertama tentang sepeda motor listrik dipatenkan.
1911: Menurut Popular Mechanics article sepeda motor listrik telah tersedia.[6]
1920: Perusahaan Ransomes, pembuat forklift, meneliti penggunaan motor bertenaga listrik.[7]
1941: Krisis bahan bakar di Eropa mendorong perusahaan Socovel dari Austrian membuat sepeda motor listrik kecil. Saat itu kendaraan yang dibuat berjumlah sekitar 400 buah.[8]
1946: Terinspirasi oleh kelangkaan BBM dari masa Perang Dunia II, Merle Williams menciptakan kendaraan listrik pertamanya. Kemudian dia mulai memproduksi kendaraan ini di garasi rumah dan bisnis ini terus bergulir hingga akhirnya menjadi Perusahaan dengan nama Marketeer.[9]
1967: Sepeda motor listrik bertenaga surya pertama berhasil dibuat oleh Karl Kordesch.[10]
1967: Sepeda motor listrik bertenaga ringan dengan nama "Papoose" dibuat oleh sebuah pabrik sepeda motor suku Indian di Springfield, Massachusetts, dibawah pengarahan Flyod Clymer.[11]
1973: Mike Corbin membuat sepeda motor listrik pertamanya dengan rekor kecepatan 162 km/jam.
1974: Corbin-Gentry Inc. memulai penjualan sepeda motor listrik secara legal.
1978: Harley Davidson MK2 bertenaga listrik dibuat oleh Transitron di Honolulu, Hawaii.[12]
1988: Eyeball Engineering membuat sepeda motor listrik KawaSHOCKi and produk ini menghiasi majalah-majalah utama saat itu.[13]
Akhir 1990: Scott Cronk dan EMB membuat sepeda motor listrik dengan nama EMB Lectra VR24. Pelopor untuk jenis variable reluctance motors (VR) dan dijual secara resmi.[14]
2004: Tanggal 24 August Honda membuat sebuah percontohan motor hibrida 50cc yang diberi nama Honda Numo. Percontohan ini membawa Honda selangkah lebih dekat kepada jenis sepeda motor hibrida yang dapat diproduksi secara massal.[16]
2006: Titik balik penting dalam perkembangan kendaraan listrik dengan diangkatnya sebuah skandal otomotif dunia ke layar lebar: "Who Killed The Electric Car".[17]
2007: Sebuah tonggak bersejarah bagi negara Indonesia, Komunitas Kendaraan Listrik telah terbentuk, mendahului komunitas serupa di negara-negara tetangga kita.[18]
2007: Melalui Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Nurachman, dan Kabag Registrasi dan Identifikasi Ditlantas Polda Metro Jaya, AKBP Giri Purwanto, Pemerintah Indonesia pertama kali mengemukakan pendapat kepada media mengenai keberadaan kendaraan listrik.[19]
2007: Killacycle membuat sebuah sepeda motor listrik bertenaga Li-Ion dan dengan kecepatan 250.7 km/jam di Phoenix, AZ pada AHDRA 2007.[20]
2008: Sebagai komponen utama dari kendaraan listrik, maka prototype Super Charge Ion Battery (SCiB) dari Toshiba merupakan terobosan yang luar biasa. Baterai ini memiliki kemampuan isi ulang di bawah 5 menit serta memiliki umur pakai sampai 10 tahun! [21]
2008: Sepeda motor listrik TTX01 muncul di Birmingham International Motor Show dengan kemampuan mencapai 60 mph hanya dalam waktu 3.5 detik.[22]
2010: Kendaraan Listrik memecahkan rekor baru, yaitu untuk pertama kalinya kendaraan ini berhasil menempuh 624 mil hanya dengan satu kali charging/isi baterai.[23]
2008: Dr. Surajit Sengupta mengemukakan teknologi Superlattice yang memungkinkan baterai memiliki kapasitas dua kali lipat.[24]
2010: Setelah tiga tahun di Indonesia, akhirnya pemerintah membuka mata atas kontribusi kendaraan listrik. Melalui Kepala Sub Direktorat Sarana Angkutan Jalan Direktorat LLAJ Kementrian Perhubungan, Ir M Tansil, mengusulkan sepeda listrik sebagai pengganti kendaraan roda dua atau motor.[25]
2011: Direktur Utama PLN Dahlan Iskan menyatakan PLN mencari satu pulau yang bisa dijadikan tempat uji coba kendaraan listrik tersebut. Jadi, satu pulau 100 persen memakai kendaraan listrik.[26]
January 2012: BioBemo, proyek dari rakyat untuk rakyat mengubah Bemo yang berpolusi menjadi nihil polusi pertama di Indonesia.[27]
January 2012: Diluncurkan film yang merupakan sequel dari "Who Killed The Electric Car" pada tahun 2012 [28]
1 April 2012: Pemerintah Indonesia pemerintah kucurkan 100 miliar rupiah untuk riset kendaraan listrik.[29]
Juli 2012: PLN akan menyediakan stasiun pengisian kendaraan listrik di Jakarta & Bandung.[30]
Juli 2012: PLN akan merilis 1000 sepeda motor listrik lokal.[31]
September 2012: Menteri Perindustrian MS Hidayat mengatakan sebentar lagi akan mengeluarkan paket insentif kepada kendaraan low cost and green car (LCGC) dan emisi karbon rendah untuk Indonesia. Selain kendaraan murah ramah lingkungan, mobil listrik, hybrid, ada juga kendaraan berbahan bakar biofuel yang akan dapat insentif.[32]
Oktober 2012: Miroslav Krstic dan Scott Moura menemukan algoritme baru untuk baterai Lithium-Ion sehingga ukuran baterai bisa dipangkas menjadi 25% dan lama pengisian menjadi 50% lebih cepat.[33]
20 Mei 2013: Bus listrik Indonesia pertama dioperasikan di kota Yogya.[34]
10 Jun 2013: Pemerintah tegaskan kendaraan listrik bebas pajak.[35]
12 Jun 2013: Zbee Swedia resmi mengoperasikan pabrik kendaraan listrik pertamanya di Indonesia dengan nama PT Lundin Industry, yang terletak di Kota Banyuwangi, Jawa Timur, dan target produksi minimal 100.000 unit per tahun.[36][37]
Oktober 2013: Indonesia selaku tuan rumah APEC 2013 memutuskan akan mensterilkan wilayah Nusa Dua dari kendaraan BBM dan mengganti seluruh transportasi dengan kendaraan listrik.[38]