Kecamatan Selong memiliki iklim sabana tropis (Aw) dengan curah hujan rendah hingga tidak ada dari April hingga November dan curah hujan lebat dari Desember hingga Maret.
Transportasi di dalam kecamatan ini didominasi oleh angkot (angkutan kota) untuk jalur utama (dan hingga saat, maret 2006 ini hanya terdapat satu jalur angkot), dan cidomo untuk daerah kompleks dan sentra ekonomi rakyat (cth:pasar).[butuh rujukan]
Tempat Umum
Masjid Agung Al-Mujahidin
Masjid agung Al-Mujahidin adalah masjid terbesar di Lombok Timur.[butuh rujukan]
Taman Kota Selong
Taman Kota Selong yang terletak di jalan TGKH. Muh. Zainuddin Abdul Majid, dulu jalan Pahlawan, dibangun untuk menambah keindahan kecamatan sekaligus berfungsi sebagai paru-paru kota. Pada pagi hari terutama hari minggu penduduk sekitar banyak yang memanfaatkannya untuk jogging maupun senam. Pada sore dan malam hari, areal parkir taman ini diisi oleh para pedagang makanan dan menjadi tempat 'nongkrong' anak-anak muda. Sebelah selatan taman kota Selong terdapat hutan kota yang semakin menambah keindahan kota selong. Ditengah-tengah terdapat bangunan Gedung Wanita yang diperuntukkan sebagai tempat pelaksanaan event-event besar seperti pameran buku-buku, perayaan pesta perkawinan, pertandingan olahraga (bulu tangkis) dan lain-lain. Sebelah timur gedung wanita terdapat lapangan parkir dan dari pagi sampai sore hari diisi oleh pedagang es kelapa muda dan arena bermain anak-anak. Penduduk sekitar Selong mempergunakan tempat ini untuk melepas lelah dan bercengkerama dengan keluarganya.[butuh rujukan]
Alun-alun Tugu Pancasila Kota Selong
Dulu disebut Lapangan Tugu yang terletak di depan Pendopo Kabupaten dan DPRD Lombok Timur serta Masjid Raya Selong, Namun pada tahun 2010 Pemerintah Lombok Timur merombak Lapangan Tugu ini. Beberapa Kantor, Jalan dan Sekolah di Sisi sebelah Barat Taman Tugu dibongkar untuk memperluas areal Alun-alun ini. Alun-alun ini merupakan lapangan berbentuk bujur sangkar dengan terdapat panggung beton disisi Barat, Tempat permainan anak-anak di sebelah panggung tersebut dan sebuah Tugu tepat di tengah-tengahnya. Tugu ini dinamakan tugu pancasila karena pada masing-masing sisi tugu ini terdapat simbol tiap-tiap sila pancasila.[butuh rujukan]
Ada sebuah kisah menarik tentang Lapangan Tugu. Menurut cerita orang tua, lapangan tugu awalnya dibangun oleh kepala perwakilan Belanda di Lombok Timur untuk menandai tempat dikuburkannya ari-ari putri kepala perwakilan Belanda yang bertempat tinggal di Gedung Pendopo, rumah dinas Bupati Lombok Timur saat ini. Pada masa Orde Baru, bangunan Tugu dirombak total lengkap dengan relief-relief pancasila di kelima sisinya.[butuh rujukan]
Lapangan PORDA
Dinamakan demikian karena pernah menggelar event Pekan Olahraga Daerah, tempat ini adalah kompleks olahraga yang terdiri atas sebuah stadionsepak bola, Lapangan Tenis, sebuah kolam renang umum. di dalam komplek Lapangan PORDA juga terdapat kantor KONI Lombok Timur.[butuh rujukan]
Pusat Pertokoan Pancor
Disini adalah pusatnya perdagangan di kecamatan Selong dibangun pada masa pemerintahan Ali B. Dahlan sebagai Bupati Lombok Timur. Pusat Pertokoan Pancor[butuh rujukan]
Selong Clean Market
Biasa disebut "mall selong", adalah pusat perbelanjaan yang berada di kecamatan Selong. Tepatnya di lokasi bekas pasar lama Selong.[butuh rujukan]
Pendidikan
Di kecamatan Selong dapat ditemukan berbagai lembaga pendidikan, baik tinggi mapun setingkat sekolah-sekolah yang berkualitas:[butuh rujukan]
Beberapa media dapat ditemukan di Selong dalam upaya memberikan informasi dan berita penting untuk masyarakat setempat dan sekitarnya.
Satu-satunya stasiun televisi lokal di daerah ini adalah Selaparang TV yang terbentuk pertama kali pada masa pemerintahan Bupati Ali Bin Dahlan.[butuh rujukan]
Deretan stasiun radio swasta antara lain SCBS FM dengan segmen pendengar anak muda, Lombok Ceria atau disingkat LBC, dan Radio Hamzanwadi disingkat RHN yang didirikan di areal Pondok Pesantren Pancor.
Selain media televisi dan radio, satu-satunya media cetak di daerah ini adalah Radar Lombok.[butuh rujukan]