Sekolah Tinggi Filsafat Teologi Fajar Timur |
---|
Lambang STFT "Fajar Timur"
Informasi |
Moto | Jadikan Mereka Muridku |
---|
Jenis | Swasta |
---|
Didirikan | 10 Oktober 1967 |
---|
Lokasi | , , |
---|
Kampus | Jalan Yakonde No. 9-12 Kotak Pos 219, Abepura, Papua |
---|
Nama julukan | STFT Fajar Timur |
---|
Situs web | stft-fajartimur.ac.id |
---|
Sekolah Tinggi Filsafat Teologi "Fajar Timur" (disingkat STFT Fajar Timur) adalah sebuah perguruan tinggi swasta yang berlokasi di Kota Jayapura, Papua, Indonesia. STFT Fajar Timur diselenggarakan oleh Keuskupan Jayapura melalui Yayasan STTK dan sejak November 2016 terakreditasi C oleh BAN-PT.[1] STFT Fajar Timur memiliki visi untuk menyediakan tenaga-tenaga inti Gereja Katolik yang unggul dalam iman dan ilmu, terpuji dalam hal moral, peduli dalam hal kemasyarakatan,terampil dalam hal pastoral dan kerja sama, yang bertanggungjawab atas perkembangan Gereja Katolik di tanah Papua pada khususnya dan Indonesia pada umumnya.[2]
Sejarah
STFT Fajar Timur bermula dari pendirian Seminari Tinggi oleh para uskup di Papua pada 10 Agustus 1964. Tiga tahun kemudian diselenggarakan Konferensi Uskup-Uskup Se-Irian Jaya (sekarang Papua) pada 10 Agustus 1967. Salah satu keputusan dalam konferensi tersebut adalah mendirikan lembaga pendidikan kegerejaan yang baru dengan nama Akademi Teologi Katolik (ATK). Pendiri ATK adalah Uskup Agung Merauke, Mgr. Herman Tillemans, MSC., Uskup Jayapura, Mgr. Dr. Rudolf Staverman, OFM., dan Uskup Manokwari-Sorong, Mgr. Petrus van Diepen, OSA. Keputusan tersebut baru dapat terealisasi dua tahun kemudian pada 15 Februari 1969 dengan hadirnya tiga orang pengajar pertama, yaitu Pendeta Dr. Herman Peters, OFM., sebagai Rektor; Pendeta Dr. Andreas van Meegeren, OSA., dan Pendeta Drs. Theo Janssen, OFM. Jumlah mahasiswa pertama kali sebanyak 12 orang yang berasal dari tiga keuskupan pendiri.
Pada tahun 1973, ATK berganti nama menjadi Sekolah Tinggi Teologi Katolik yang diselenggarakan oleh Yayasan Sekolah Tinggi Teologi Katolik (STTK) yang sudah berbadan hukum resmi melalui Akta Notaris Drs. Anwar Ilmar Nomor 31 tertanggal 15 Agustus 1973. Tiga kurator pertama STTK adalah C. A. Hendriks, MSC., A. G. Bruinsma, OFM., dan B. O. van Nunen, OFM. Pada 30 November 1974, STTK mendapatkan status "TERDAFTAR" pada Kopertis VII dengan menyelenggarakan Jurusan Ketuhanan dan Kebudayaan. STTK kemudian berganti nama menjadi Sekolah Tinggi Filsafat Teologi (STFT) "Fajar Timur" pada tahun 1984 dengan menyelenggarakan Program Studi Filsafat Teologi. Pada 4 Januari 1989, status STFT "Fajar Timur" meningkat menjadi "DIAKUI" berdasarkan Keputusan Mendikbud RI Nomor 007/I/1989. Enam tahun kemudian, Kopertis XII kemudian mengeluarkan keputusan terkait peningkatan status STFT "Fajar Timur" menjadi "DISAMAKAN" melalui SK Nomor 696/KOP.XII/Q/E.02/95. Barulah pada tahun akademik 1997/1998, STFT "Fajar Timur" resmi menyelenggarakan Program Studi Ilmu Teologi sesuai dengan kurikulum pendidikan nasional dengan peringkat akreditasi "B" sesuai dengan Keputusan BAN-PT Nomor 002/BAN-PT/AK-II/XII/1998 tertanggal 22 Desember 1998.[3]
Program pendidikan
STFT "Fajar Timur" menyelenggarakan 1 program studi (prodi) sarjana, yaitu Prodi Ilmu Teologi yang berkonstrasi pada filsafat keilahian.[4] Prodi tersebut terakreditasi "B" oleh BAN-PT sejak November 2020.[5]
Jurnal
Sejak tahun 2004, STFT "Fajar Timur" telah menerbitkan sebuah jurnal dengan nama Jurnal Agama dan Kebudayaan Limen. Hingga Oktober 2020, telah terbit sebanyak 17 volume dengan 1 edisi khusus Yubelium yang terbit pada tahun 2017 dan 2018. Edisi khusus Yubelium diterbitkan dalam rangka memperingati 50 tahun pendirian STFT "Fajar Timur" pada tahun 2017. Jurnal Limen telah terindeks dengan ISSN 1693-0029.[6]
Alumni
Lihat pula
Pranala luar
Referensi