Berbagai tulisan Sakramentarian dari Karlstadt, Krautwald, Schwenkfeld, Bucer, Zwingli, dan Oecolampadius
Diikuti oleh
Balasan dan Bantahan yang Ramah terhadap Khotbah Martin Luther yang Terkemuka Melawan Kaum Fanatik oleh Zwingli[1]
Sakramen Tubuh dan Darah Kristus—Melawan Kaum Fanatik adalah sebuah buku karya Martin Luther, yang diterbitkan pada akhir bulan September atau awal bulan Oktober 1526 untuk membantu jemaat Jerman yang mengalami kebingungan karena penyebaran gagasan-gagasan baru dari kalangan Sakramentarian (istilah historis yang mengacu pada kalangan Protestan Calvinis). Buku ini membahas isu apakah tubuh dan darah Kristus yang sesungguhnya benar-benar hadir dalam Perjamuan Tuhan, menghasilkan suatu doktrin yang kemudian dikenal sebagai persatuan sakramental.
Latar belakang historis
Kehadiran nyata dari tubuh dan darah sejati Kristus dalam Perjamuan Tuhan adalah suatu isu kontroversial di dalam kalangan Protestan pada zaman Luther. Kaum Sakramentarian seperti Andreas Karlstadt,[2]Valentine Krautwald, Caspar Schwenckfeld,[3]Huldrych Zwingli, dan Yohanes Oecolampadius mengemukakan penentangan secara terbuka terhadap Luther terkait topik ini.[4]Martin Bucer, saat menerjemahkan komentar Johannes Bugenhagen tentang Mazmur, dengan tidak jujur mengganti pernyataan-pernyataan Bugenhagen tentang Perjamuan Tuhan dengan komentar yang selaras dengan pandangan Zwingli.[5] Karya ini menyertakan kata pengantar dari Luther maupun Philipp Melanchthon, sehingga memberi kesan bahwa sang pengajar Wittenberg memiliki pandangan yang sama dengan Zwingli.[6] Di kemudian hari, Bucer, ketika sedang menerjemahkan khotbah-khotbah Luther untuk dipublikasikan, memasukkan komentarnya sendiri yang berisi bantahan terhadap ajaran Luther mengenai Sakramen Perjamuan ke dalam buku yang akan diterbitkan itu.[4] Karena terilhami oleh taktik Bucer,[7]Leo Jud menyampaikan sebuah esai di Zürich yang berisi klaim bahwa Luther sepakat dengan pemahaman pihak Swiss terkait Perjamuan Tuhan.[4]
Timbulnya semua seteru ini menyebabkan Luther merasa perlu untuk menanggapi mereka. Namun, ia terlalu sibuk menghasilkan karya baru[4] dan tidak mau melakukannya. Luther menganggap para seterunya lemah dan merasa kalau ia kelak memiliki waktu untuk menghadapi mereka nanti.[8] Alih-alih menulis esai yang baru, Luther mengirim tiga khotbah yang telah ia sampaikan sebelumnya pada bulan Maret kepada penerbit.[4] Khotbah pertama, membahas Perjamuan Tuhan, ia sampaikan para hari Rabu dalam Pekan Suci. Khotbah kedua yang ia sampaikan pada hari Kamis Putih membahas Perjamuan Tuhan dan Pengakuan Dosa.[2][8] Setelah menyuntingnya, dan mungkin menambahkan materi tambahan[9] tanpa keterlibatan Luther,[8] sang penerbit menerbitkannya pada waktu sekitar akhir September atau awal Oktober 1526 dengan judul Sakramen Tubuh dan Darah Kristus–Melawan Kaum Fanatik.[2][8] Saat ini, para akademisi berkesempatan untuk membandingkan teks cetak tersebut dengan dua catatan yang diambil ketika Luther menyampaikan khotbahnya yang asli.
Hasil
Secara historis, karya Luther ini maupun tanggapan Zwingli atasnya menghasilkan suatu kebuntuan. Alih-alih menyelesaikan perbedaan mereka, kedua belah pihak menjadi semakin kukuh dalam mempertahankan posisi mereka masing-masing.[10]
^Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah;
tidak ditemukan teks untuk ref bernama Brecht, 310
Terjemahan Inggris
Luther, Martin. The Sacrament of the Body and Blood of Christ–Against the Fanatics, 1526, in Word and Sacrament II (ed. Wentz, Abdel Ross and Lehmann, Helmut T.); trans. Ahrens, Frederick C.; vol. 36 of Luther's Works, American Edition, ed. Jaroslav Pelikan and Helmut T. Lehmann; Philadelphia: Fortress, 1955, p. 331ff.