Sagittarius A (Sgr A) merupakan sebuah sumber radio astronomi di wilayah pusat galaksi Bima Sakti. Terletak di konstelasi Sagittarius, Sgr A tidak dapat terlihat dari Bumi karena tertutup oleh sekumpulan besar debu kosmik pada lengan spiral Bima Sakti.
Sgr A terdiri dari tiga komponen, sisa-sisasupernovaSagittarius A Timur, struktur spiral Sagittarius A Barat, dan sumber radio yang sangat cerah di pusat spiral, Sagittarius A*. Ketiganya tumpang tindih: Sagittarius A Timur yang terbesar, Barat terletak sedikit di luar pusat Sgr A Timur, dan A* terletak di pusat Sgr A Barat.
Sagittarius A Timur
Bagian ini memiliki lebar kira-kira 25 tahun cahaya dan memiliki sisa-sisa supernova dalam ledakan yang terjadi antara 35.000-100.000 SM. Namun, hal tersebut membutuhkan 50 sampai 100 kali energi tambahan daripada ledakan supernova biasa untuk membuat struktur dan energi yang seperti ini. Dalam hal ini terdapat dugaan bahwa Sgr A Timur adalah sisa-sisa dari ledakan bintang yang gravitasinya ter-kompres karena letaknya yang sangat dekat dengan pusat galaksi.
Sagittarius A Barat
Sgr A Barat memiliki penampilan tiga-lengan spiral, yang mana terlihat dari sudut pandang Bumi. Karena itu, Sgr A Barat juga sering disebut sebagai "Spiral Mini". Penampilan dan sebutan ini adalah salah, karena: struktur tiga dimensi Spiral Mini bukanlah spiral.
Sgr A Barat dikelilingi oleh awan molekular dingin, Circumnuclear Disk (CND). Sifat dan kinematika dari awan Lengan Utara Sgr A Barat menunjukkan bahwa dahulu merupakan awan CND, yang ambruk karena beberapa gangguan, diantaranya ledakan supernova Sgr A Timur.
Para astronom memiliki bukti bahwa terdapat sebuah lubang hitam supermasif di wilayah pusat galaksi.[2] Sagittarius A* (disingkat Sgr A*) telah disetujui untuk menjadi kandidat yang paling masuk akal untuk lokasi lubang hitam supermasif ini. Very Large Telescope dan Teleskop Keck mendeteksi bintang yang mengorbit Sgr A* memiliki kecepatan yang lebih cepat daripada bintang-bintang lain di galaksi ini. Sebuah bintang, disebut S2, mengorbit Sgr A* dengan kecepatan 5.000 kilo per detik.[3]
Sebuah awan gas terdeteksi akan menabrak lubang hitam tersebut tahun 2014.[4]