SMA Negeri 1 Klaten dikenal dengan sekolah yang menekankan nilai-nilai luhur bangsa. Selain itu, sekolah ini juga dikenal sebagai pencetak siswa-siswa yang memiliki segudang prestasi akademik maupun nonakademik baik di tingkat kabupaten, provinsi, nasional bahkan internasional. Para alumni siswa SMA Negeri 1 Klaten pada umumnya menjadi orang–orang yang sukses, baik menjadi tokoh masyarakat, pegawai negeri, pegawai swasta, wiraswasta atau rohaniawan.
Menengok kembali sejarah, pada tahun 1950-an rakyat Indonesia sudah bisa mengenyam kemerdekaan namun masyarakat Klaten masih merasa haus, salah satunya perihal pendidikan.
Masyarakat Klaten dan sekitarnya sangat mendambakan angin segar dan embun penyejuk yang berupa Sekolah Lanjutan Tingkat Atas. Baik Sekolah Menegah Atas maupun Sekolah Menegah Kejuruan. Mendengar deras dan kerasnya dambaan itu, para tokoh masyarakat dan tokoh pendidikan Klaten terusik juga.
Pada tanggal 5 November 1957 para pahlawan dan relawan pendidikan itu berkumpul. Terbentuklah sebuah panitia yang diketuai oleh Bapak Mochtar yang kebetulan juga menjabat sebagai Bupati Klaten pada waktu itu mereka sepakat untuk mendirikan sebuah Sekolah Menengah Atas dengan nama SMA Persiapan. Pada waktu berdiri, siswa berjumlah 253 orang. Selanjutnya dengan SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI nomor 5620/B/57 nama SMA Persiapan diubah menjadi SMA Negeri Klaten.
Dalam perjalanannya menapaki tangga-tangga untuk meraih kesuksesan, SMA Negeri Klaten terus berusaha berbenah diri terutama di bidang akademis sesuai dengan petunjuk Depdikbud.
Adapun tahun–tahun bersejarah yang mewarnai bidang akademis adalah:
Pada tanggal 17Agustus1960 SMA Negeri Klaten mendapat predikat SMA Negeri ABC.
Pada tahun 1964 SMA Negeri ABC membuka jurusan: budaya, sosial, dan paspal (pasti dan pengetahuan alam).
Pada tahun 1965 SMA Negeri ABC dipecah menjadi dua yaitu SMA Negeri 1 Klaten dan SMA Negeri 2 Klaten.
Pada tahun 1968 Program penjurusan disempitkan menjadi jurusan Paspal dan jurusan Sastra Sosial.
Pada tahun 1973 program penjurusan berubah menjadi Eksakta dan Non Eksakta.
Pada tahun 1984 program penjurusan berubah lagi menjadi program A1 (Fisika), program A2 (Biologi), program A3 (Ilmu Sosial), dan program A4 (Sastra Budaya)
Pada tahun 1994 nama SMA Negeri 1 Klaten diubah menjadi SMU Negeri 1 Klaten dan membuka program IPA dan IPS.
Pada tahun 1994 SMU Negeri 1 Klaten ditunjuk oleh Kanwil Dikbud Jawa Tengah sebagai sekolah unggulan atau SMU Plus.
Pada tahun ajaran 2003/2004 SMU N 1 Klaten melaksanakan kurikulum berbasis kompetensi untuk kelas 1 dan membuka 1 kelas Program Akselerasi.
Pada tahun ajaran 2004/2005 SMU N 1 Klaten diubah menjadi SMA N 1 Klaten.
Pada tahun ajaran 2004/2005 SMA Negeri 1 Klaten[2] berhasil meloloskan 1 siswa dalam lomba olimpiade tingkat Nasional dan berhasil mendapatkan medali 2 emas dan 1 medali perunggu dan satu siswa berhasil mendapatkan medali emas olimpiade astronomi Internasional.
SMAN 1 Klaten merupakan salah satu dari 489 sekolah yang menerima penghargaan Adiwiyata Nasional tahun 2016
Akreditasi
No. SK. Akreditasi: 1347/BAN-SM/SK/2021
Nilai Akreditasi: 98
Peringkat Akreditasi: A
Tanggal Penetapan: 08-12-2021
Kepala Sekolah dan Wakil Kepala Sekolah
Sejak berdirinya sampai sekarang SMA N 1 Klaten di kelola atau dipimpin oleh 17 (tujuh belas) kepala sekolah secara estafet.
Dalam menjalankan tugasnya, kepala sekolah dibantu oleh 4 orang wakil kepala sekolah (wakasek) yang masing-masing membidangi bidang tertentu. Untuk tahun pelajaran 2023/2024 jabatan wakasek dijabat oleh:
Wakasek Kurikulum: Agus Purnama, S.Pd
Wakasek Kesiswaan: Bambang Budianto, S.Pd.
Wakasek Humas: Resmiyati, S.Pd., M.Pd.
Wakasek Sarpras: Mochamad Subhan S.Pd., M.Pd.
Nama Padmawijaya
Padma, dalam bahasa Sansekerta Padma ( पद्म) artinya bungateratai. Dalam tradisi Budha dan kebudayaan Jawa kuno, lebih spesifik kata Padma berarti teratai merah. Wijaya berasal dari kata Vijaya (विजय) yang berarti kemenangan.
Jadi Padmawijaya artinya teratai merah yang menang. Maksudnya, SMA Negeri 1 Klaten berupaya mencetak alumni yang menang, unggul dan berjaya. Kata Padmawijaya juga menjadi nama salah satu sekolah menengah atas di Klaten yaitu SMA Padmawijaya yang merupakan sekolah yayasan didirikan pada tahun 1981 oleh para alumni SMA Negeri 1 Klaten.
Lambang Padmawijaya
Lambang Padmawijaya berupa teratai merah dengan bagian tengah berwarna kuning. Terdapat dua kelopak bunga berwarna hijau dan sepuluh daun berwarna hijau yang tersusun menjadi dua lapis yang arahnya berlawanan.
Sarana dan Prasarana
Kegiatan pembelajaran di SMA Negeri 1 Klaten didukung dengan sarana serta prasarana, antara lain lahan seluas 15.619 m² dan bangunan seluas 6.863 m². Didukung pula dengan halaman/taman seluas 7.486 m² dan lapangan olahraga seluas 784 m².
Prof. Budi Santosa, Ph.D. (Rektor Institut Teknologi Kalimantan (2018-2022), Guru Besar di Departemen Teknik Industri di Institut Teknologi Sepuluh Nopember)
Prof. Dr. Supanto, S.H., M.Hum. (Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Negeri Surakarta)
Prof. Ir. Triwibowo Yuwono, Ph.D. (Mantan Dekan Fakultas Pertanian UGM Periode 2007-2012)
Keluarga Alumni Padmawijaya SMAN 1 Klaten (KAPASSKA) berdiri pada tanggal 26 Desember2009. Kapassaga ini didirikan sebagai wadah untuk mengoptimalkan potensi alumni SMAN 1 Klaten dan bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia pada umumnya dan khususnya pada SMAN 1 Klaten. Masa bhakti kepengurusan berlangsung selama 3 tahun.