Dari pengurangan emisi gas rumah kaca hingga konstruksi bangunan-bangunan tangguh, rekayasawan arsitektur berada di garis depan dalam mengatasi beberapa tantangan utama abad ke-21. Mereka menerapkan pengetahuan dan teknologi ilmiah terbaru ke desain-desain bangunan. Rekayasa arsitektur sebagai profesi berlisensi baru muncul pada abad ke-20 sebagai akibat dari perkembangan teknologi yang pesat. Rekayasawan arsitektur berada di garis depan dari dua peluang utama sejarah yang menjadi fokus dunia saat ini: (1) kemajuan pesat teknologi komputer, dan (2) revolusi paralel yang timbul dari kebutuhan untuk menciptakan planet yang berkelanjutan.[3][4]
Dibedakan dari arsitektur sebagai seni desain, rekayasa arsitektur adalah seni dan ilmurekayasa dan konstruksi seperti yang dilakukan dalam hal bangunan.[5]