Peserta daerah harus berdomisili atau berasal dari daerah yang diwakilinya.
Memiliki pengetahuan umum dan berwawasan luas tentang pariwisata dan kebudayaan Indonesia.
Berpenampilan menarik/cantik, cerdas, dan berkepribadian.
Mampu berkomunikasi dalam bahasa asing (terutama Bahasa Inggris) akan memberikan nilai tambah.
Diutamakan yang memiliki keahlian khusus/prestasi pada suatu bidang (misalnya: musik, tari, tarik suara, kepemimpinan, bahasa, dan lain-lain).
Penilaian
Parameter penilaian yang digunakan dalam pemilihan Puteri Indonesia adalah 3B, yaitu:
Brain: Kecerdasan
Beauty: Penampilan menarik
Behavior: Berperilaku baik.
Selain itu, terampil dalam berkomunikasi, dapat berpikir secara rasional, memiliki pengetahuan umum yang luas dan memiliki kepedulian sosial yang tinggi serta berwawasan pariwisata.
Daftar Pemenang
Pemegang gelar
Puteri Indonesia Gorontalo tercatat menorehkan 4 kali kualifikasi semifinal dalam ajang Puteri Indonesia sejak tahun 2001. Dari 4 kualifikasi tersebut, Novia Isabiet Monoarfa dan Alessandra Khadijah Usman berhasil meraih gelar Puteri Indonesia Pariwisata di tahun 2004 dan 2010. Berikut adalah pemenang Puteri Indonesia Gorontalo sejak 2001:
bAlessandra Khadijah Usman berganti gelar menjadi Runner-up 1 Miss Asia Pacific World 2011 setelah kontes tersebut menimbulkan kontroversi dengan pemenang utama. Alessandra awalnya dinobatkan sebagai Runner-up 3.
c Karena masalah kesehatan, wakil Gorontalo Abharina Putri mengundurkan diri dalam Pemilihan Puteri Indonesia 2015
Trivia
Ratu Tiara Hadijah Habibie (2003), berkompetisi pada kontes Miss Indonesia 2005, namun belum membuahkan hasil.
Deacy Widya Hayer Luawo (2011), sebelumnya berkompetisi pada kontes Miss Indonesia 2010, namun belum membuahkan hasil.
Abharina Putri (2015), terpilih sebagai kontestan Puteri Indonesia 2015 dengan selempang Gorontalo. Namun karena masalah kesehatan, beliau memutuskan untuk berhenti berkompetisi dan mengundurkan diri.
Nadhilah Dhina Shabrina Djau (2017), sebelumnya merupakan Pemenang Miss Scuba Indonesia 2015[18]. Nadhilah kemudian mewakili Indonesia pada kontes Miss Scuba International 2015 di Kinabalu, Sabah, Malaysia, namun belum membuahkan hasil.[19]
Rofiah Noor Amalia Katili (2019), sebelumnya berkompetisi pada kontes Putra Putri Tenun Songket 2019, namun belum membuahkan hasil[20].
Hindun Hulopi (2024), sebelumnya berkompetisi pada Putra-Putri Kebudayaan Indonesia 2021, namun belum membuahkan hasil.