Pusat Riset Genomik Pertanian adalah pusat risetGenomika pertanian yang berada di Kabupaten Humbang Hasundutan, Provinsi Sumatera Utara, dan telah diresmikan oleh presiden Jokowi pada hari Rabu (16/10/2024) sore. Dalam sambutannya, Presiden menekankan pentingnya peningkatan produksi pangan di tengah tantangan perubahan iklim yang semakin nyata, karena perubahan iklim sekarang ini semakin dirasakan dampaknya, tidak hanya berkaitan dengan udara panas, tetapi juga karena produksi pangan dunia menjadi turun. Indonesia masih tertinggal dalam riset pertanian dibandingkan dengan negara lain, misalnya, produksi kopi per hektare di Indonesia hanya mencapai 2 hingga 2,3 ton, jauh di bawah negara lain yang mencapai 8 hingga 9 ton per hektare nya. Begitu juga padi, kita per hektarenya masih 5,2 ton, sementara negara lain sudah sampai di atas 7 ton per hektare.
Pembukaan Pusat Riset Genomik Pertanian ini merupakan langkah penting untuk meningkatkan produktivitas hasil pertanian di Indonesia, agar produktivitas tanaman, baik itu kemenyan, kopi, padi, kentang, bawang merah, hingga bawang putih per hektarenya dapat meningkat dengan keberadaan pusat riset ini. Kerja sama dengan negara lain juga perlu dilakukan untuk mendapatkan benih unggul dalam meningkatkan hasil pertanian di Indonesia.[1]
Jokowi menyatakan bahwa terjadinya perubahan iklim yang mempengaruhi produksi pangan di sejumlah negara menjadi penyebab adanya krisis pangan di banyak negara, termasuk Indonesia. Sehingga produksi pangan di hampir semua negara turun dan ketakutan dunia akan terjadinya krisis pangan di waktu yang akan datang menjadi semakin nyata.[2]