Mata pencaharian utama penduduk Purbolinggo adalah pada sektor pertanian. Pada sektor ini kemajuan di bidang pertanian sudah maju yang ditandai dengan penghargaan petani berprestasi oleh Presiden Joko Widodo mendapatkan predikat juara 1 Kelompok Tani berprestasi tingkat Provinsi.[3]
Kecamatan Purbolinggo saat ini mempunyai 12 kelurahan/desa serta 59 Dusun dengan penduduk 44.531 jiwa dengan total perumahan baik permanen ataupun semi permanen adalah 10.831 unit perumahan rakyat.[4]
Tabel Desa, Luas dan Penduduk di Wilayah Purbolinggo
Secara umum iklim di Indonesia beriklim tropis yang mana iklim tersebut terdapat dua musim di dalamnya diantaranya Musim Penghujan dan Musim Kemarau. Begitu juga dengan kecamatan Purbolinggo yang mempunyai iklim tropis dengan dua musim yaitu musim hujan dan musim kemarau. Musim Kemarau berada di antara bulan Juni hingga Nopember, sedangkan Musim Penghujan berada antara bulan Desember hingga Mei. Suhu udara di Purbolinggo terbilang relatif sedang, terbilang suhu udara saat kemarau mencapai 33oC, sedangkan saat musim penghujan suhu udara terendah tercatat 22oC. Suhu rata - rata di wilayah Purbolinggo adalah 27,8oC.
Mayoritas penduduk di Purbolinggo menganut agama Islam. Hal ini ditunjang dengan banyaknya tempat ibadah umat Islam (Masjid dan Mushola) di setiap masing - masing Desa. Selain Islam sebagai agama mayoritas, penganut agama lain, diantaranya adalah Kristen, dan Katolik dan Sebagian Hindu.[4] Presentase: Islam adalah 98,38 %, Katolik 0,92 %, Kristen 0,7 %, dan Kepercayaan Lain seperti Hindu = 0,001%
Etnis
Etnis Jawa mendominasi penduduk Kecamatan Purbolinggo. Etnis lain yang mudah ditemui adalah Lampung dan Sunda. Desa Tambah Luhur dan Tanjung Kesuma banyak dijumpai warga etnis Sunda, dan untuk etnis Lampung tersebar di semua wilayah desa di kecamatan Purbolinggo.
Bahasa
Bahasa Jawa adalah bahasa yang mendominasi semua warga Purbolinggo dalam bertutur kata dengan masyarakat setempat. Di samping Bahasa Jawa sebagai bahasa dominasi penggunaan Bahasa Indonesia merupakan bahasa kedua yang digunakan. Penggunaan Bahasa Indonesia mayoritas digunakan pada sistem pendidikan seperti di sekolah, retail maupun lembaga lain seperti kursus dan sebagainya. Purbolinggo merupakan wilayah transmigran yang datang dari pulau Jawa dan menetap di propinsi Lampung. Selain bahasa tersebut Bahasa lokal Bahasa Lampung dan Bahasa Sunda sering diucapkan di wilayah ini.
Mata pencaharian penduduk
Mata pencaharian penduduk Purbolinggo adalah pada sektor Pertanian, Perdagangan, dan Jasa. Mayoritas dalam bercocok tanam baik di persawahan maupun perkebunan. Selain ini pada sektor peternakan juga sering dijumpai.[4]
Pemberdayaan Tanaman Obat Keluarga (TOGA) sedang diberdayakan oleh masyarakat setempat bertempat di Desa Tegal Gondo yang bertujuan untuk memelihara kesehatan masyarakat setempat yang berasal dari alam dan dapat meningkatkan kebugaran.[6]
Kondisi jalan di wilayah Purbolinggo sangat jauh dari kata layak, tercatat data kondisi jalan di wilayah Purbolinggo menyebutkan bedasarkan data (2015), kondisi Jalan Aspal 32,37%, kondisi Jalan Diperkeras 40,46%, dan kondisi Jalan Tanah 27,17%.[2] Namun saat ini perbaikan kondisi jalan di Purbolinggo sudah mulai berjalan dengan baik yang ditandai dengan perbaikan jalan ruas utama Kecamatan sudah diperbaiki yang ditunjukan dengan pengaspalan kembali jalan Bungur Raya di Desa Tanjung Kesuma dan jalan di Desa Taman Asri.[7] Pembangunan jalan desa dan siring sudah menunjukan adanya kemajuan di kecamatan ini.
Akses masuk ke Kecamatan Purbolinggo dapat melalui: