Pesantren Modern Al Amanah Junwangi
Pesantren Modern al Amanah Junwangi adalah Pondok Pesantren yang terletak di Jalan Raya Junwangi No.43, Desa Junwangi, Kecamatan Krian, Kabupaten Sidoarjo.[1] SejarahDi rumah kontrakan yang cukup sederhana, beliau bersama istrinya, Ibu Rif'atul Mahmudah mulai menerima santri putri anak tetangga dan mengajari mengaji Al-Qur'an. Sedikit demi sedikit mulai ada beberapa anak tetangga lainnya yang ikut mengaji. Melihat semakin banyak anak yang datang mulailah beliau mengumpulkan dana untuk pembangunan tempat yang digunakan untuk mengaji. Sedikit demi sedikit beliau mengumpulkan dana untuk membeli batu bata dan pasir. Langkah kecil tahap demi tahap telah beliau lalui. Hingga berhasil untuk membangun pondasi pada tanah wakaf yang diberi oleh Ibu Kamsini. Seiring berjalannya waktu, dua ruang kamar telah berupa bangunan. Satu ruang digunakan untuk langgar dan satu lainnya digunakan sebagai asrama. Hanya berbekal dua ruang tersebut, KH. Nurcholis Misbah mulai menegaskan langkahnya dengan meresmikan dan mendaftarkan pondok pesantren yang beliau bangun. Tepatnya pada bulan Agustus tahun 1992, Pondok Pesantren Modern Al-Amanah telah terdaftar di Kantor Departemen Agama Kabupaten Sidoarjo sebagai TPA/TPQ dengan nomor 00.s.35.15.17.271 dan pada tanggal 12 Agustus 1992 Madrasah Diniyah juga terdaftar di Kantor Departemen Agama Kabupaten Sidoarjo dengan nomor Kd. 13. 15 / 4 PP. 008 / 1351/ 2007. Pendirian Pondok Pesantren Modern Al-Amanah ini ditandai dengan diadakannya sebuah pengajian umum sebagai simbol peresmiannya. Ketika itu beliau mendatangkan Ibu Uci Nurul Hidayati (Pasuruan) dan KH. Sholeh Qosim (Sepanjang) sebagai penceramah. Pengajian itu berjalan dengan lancar. Hal ini menjadi babak baru dalam upaya mewujudkan pondok pesantren.[2] Seiring berjalannya waktu, jumlah santri semakin bertambah dan satu, dua mulai ada yang datang dari luar desa. Lalu pada tahun 1993, mulai ada dua santri dari desa tetangga yang mukim dan tinggal di pondok. Sementara itu, untuk merumuskan karakter pesantren yang beliau rintis, beliau mengunjungi banyak pesantren untuk menentukan bentuk pesantren yang akan beliau bangun. Dari banyak pesantren yang telah beliau kunjungi, akhirnya beliau memutuskan untuk berkiblat pada pesantren modern. Modern dalam hal ini mempunyai arti bahwa pesantren yang beliau dirikan adalah sebuah pesantren yang cara berfikirnya lebih terbuka dan lebih bisa menerima sesuatu hal yang baru. Disamping itu, alasan beliau memilih bentuk pesantren modern karena di daerah Sidoarjo pada saat itu kurang adanya persaingan, sehingga lebih banyak peluang untuk bisa berkembang secara pesat. Hal ini terbukti dari jumlah santri yang semakin bertambah tahun maka bertambah pula santri yang mondok. Hingga sekarang santri yang mukim mencapai ± 1.500 santri. Dengan segala upaya dan usahanya, beliau kini berhasil mewujudkan cita-citanya yang mulia dan luar biasa.[3] Cabang-Cabang Pondok Pesantren[4]
Lembaga-Lembaga Dan Program Khusus[5]Pimpinan Lembaga : Kepengasuhan Santri Putra : Ust Ahmad Zahuda, M.Pd Kepengasuhan Santri Putri : Ustdzah Melyssa Uswatun chasanah, S.H Pimpinan Lembaga : Ust Syaiful Ansori, S.Pd - Program Reguler 3. SMP Bilingual Terpadu 2 Pimpinan Lembaga : Ust M. Ulil Albab, S.Pd.I - Program Sanggar Tahfidz Entrepreneur - Program Sanggar Kutubu at Turats 4. Madrasah Aliyah Bilingual Pimpinan Lembaga : Ust Ahmad Mansyur, M.Pd.I - Program Reguler - Program Sanggar Tahfidz Entrepreneur - Program Sanggar Kutubu at Turats 5. SD Antawirya Pimpinan Lembaga : Ust Air Langga Budi Prasetya, Lc Program-Program Khusus Non-Formal[6]
Pranala luar
Referensi
|