Perhimpunan Patriotik Katolik[1] (bahasa Inggris: Chinese Patriotic Catholic Association, Hanzi sederhana: 中国天主教爱国会; Hanzi tradisional: 中國天主教愛國會; Pinyin: Zhōngguó Tiānzhǔjiào Àiguó Huì), disingkatCPA, CPCA, atau CCPA, adalah sebuah perhimpunan rakyat, yang didirikan pada 1957 oleh Biro Urusan Keagamaan Republik Rakyat Tiongkok untuk mengurusi urusan umat Katolik di Tiongkok daratan.[1] Dalam ensikliknya Ad Apostolorum principis pada 29 Juli 1958, Paus Pius XII menentang keberadaan dan aktivitas perhimpunan tersebut dan menyatakan bahwa uskup-uskup yang berpartisipasi dalam pengangkatan uskup-uskup baru yang dipilih oleh perhimpunan tersebut akan diekskomunikasi. Paus Benediktus XVI menyebut agen-agen perhimpunan tersebut sebagai "orang-orang yang tidak diangkat, dan terkadang tidak pernah dibaptis".[2]
Perhimpunan tersebut adalah satu-satunya badan organisasi Katolik di Tiongkok yang secara resmi disahkan oleh pemerintah Republik Rakyat Tiongkok, namun tidak disahkan oleh Vatikan.[3]
Umat Katolik di Makau dan Hong Kong tidak diurus oleh CPCA dan secara terbuka tetap memiliki hubungan dengan Gereja Katolik di Roma.
CPCA dan pemerintah Beijing
Secara resmi, organisasi-organisasi keagamaan di Tiongkok daratan sekarang harus disetujui dan disahkaan pemerintah, meskipun beberapa organisasi-organisasi tak terdaftar tetap ada. Pemerintah Tiongkok ingin tidak ada organisasi di Tiongkok daratan memiliki alejiansi dengan "pengaruh asing", dalam kasus ini, Paus di Roma. Para kritikus CPCA berpendapat bahwa perhimpunan tersebut dibuat untuk membangun kontrol negara terhadap Katolik di Tiongkok daratan.