Penyakit Interstisial Paru dapat juga disebut sebagai penyakit parenkim paru difus adalah sekelompok penyakit paru yang diklasifikasikan berdasarkan gejala klinik, radiografik, fisiologis, dan patologis yang serupa.
Penyebab
Penyakit paru interstisial ini awalnya disebabkan karena kerusakan pada jaringan paru-paru di antara alveoli. Pada kondisi normal, kerusakan tersebut akan diperbaiki oleh sel imun yang akan melakukan regenerasi sel. Namun, pada kondisi penyakit paru interstisial, proses regenerasi sel tersebut berlangsung secara abnormal sehingga timbulah penyakit paru interstisial tersebut.
Adapun kerusakan pada jaringan paru-paru itu sendiri dapat disebabkan karena adanya beberapa faktor lain, seperti:
Material berbahaya, misalnya serat asbestos, debu batu bara, dedak, spora jamur dan kapang dan debu silika.
Efek samping obat-obatan, diantaranya adalah obat kemoterapi, obat penyakit jantung dan antibiotik.
Efek samping radioterapi
Pengobatan
Dalam melakukan pengobatan penyakit paru, biasanya dokter spesialis paru-paruDiarsipkan 2019-01-18 di Wayback Machine. akan terlebih dahulu memeriksa kondisi pasien untuk menentukan jenis penyakit paru interstisial yang diderita.
Untuk cara pemeriksaannya sendiri dilakukan melalui:
Bronkoskopi, yaitu prosedur pengambilan jaringan paru melalui mulut atau hidung ke dalam saluran udara. Alat kecil endoskopi dapat mengambil sampel jaringan paru-paru.
Video thorakoskopic, yaitu metode pengambilan jaringan paru dengan menggunakan alat yang dimasukkan melalui sayatan kecil. Ahli bedah dapat mengambil beberapa daerah jaringan paru-paru.
Biopsi paru terbuka (torakotomi), dalam beberapa kasus, operasi tradisional dengan sayatan besar di dada diperlukan untuk mendapatkan biopsi paru-paru.
Setelah diketahui jenis dari penyakit paru yang diderita pasien, maka langkah selanjutnya adalah dengan melakukan pengobatan pada pasien. Pengobatan untuk penyakit paru-paru interstitial itu sendiri bervariasi sesuai dengan jenis penyakit paru-paru interstitial dan penyebabnya, diantaranya adalah:
Antibiotik, ini adalah pengobatan yang efektif untuk sebagian besar pneumonia interstitial.
Kortikosteroid, merupakan cara pengobatan paru dengan mengurangi aktivitas sistem kekebalan tubuh, sehingga jumlah peradangan paru-paru seluruh tubuh akan berkurang.
Oksigen, pemberian oksigen tambahan bertujuan untuk mengurangi gejala sekaligus juga bisa melindungi jantung dari kerusakan yang dapat disebabkan karena kadar oksigen yang rendah.
Transplantasi paru-paru, merupakan cara yang paling efektif untuk mengobati penyakit paru interstisial pada tahap yang parah. Kebanyakan orang yang menjalani transplantasi paru-paru untuk penyakit paru-paru interstitial memiliki perubahan besar dalam kualitas hidup dan kemampuan untuk berolahraga.